Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anda Jangan Julid

6 Juli 2018   13:49 Diperbarui: 25 Januari 2019   02:41 2901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, jika Anda tidak dapat memastikan perasaan Anda sendiri, yakni apakah Anda benci atau hanya tidak senang saja terhadap seseorang karena kelebihan yang ia miliki, itu namanya Anda sirik.

Persamaan Sirik-Iri hati-Dengki

Setidaknya ada tiga persamaan yang paling menonjol pada Julid si kembar tiga ini.

1. Satu Objek Emosi

Sebagaimana dijelaskan di atas, Julid adalah kembar tiga dengan identifikasi "gen" emosi yang sama yakni iri hati, yang dengan itu juga, objek emosi mereka pun sama, yakni orang yang memiliki kelebihan dari dirinya.

2. Umumnya Tidak Diakui.

Ketiganya sama-sama umumnya tidak diakui oleh pemiliknya bagaikan angin kentut yang aromanya jelas tercium, tetapi si pemilik angin tidak mengakuinya. Nyaris langka ada orang yang mau mengakui bahwa ia sirik atau iri hati atau dengki, walau gelagatnya sudah terbaca.

Meski tidak diakui, sirik-iri hati-dengki akan keluar dari hati untuk mewujudkan keberadaannya dengan berbagai bentuk: kata-kata, gestur, pernyataan sikap, penetapan keputusan, dan perbuatan atau tindakan secara langsung atau tidak langsung.

Bahkan julid tingkat tinggi, yakni dengki, dapat membuat seseorang melakukan apapun untuk menyingkirkan si objek emosinya, yakni orang yang memiliki kelebihan dari dirinya.

Akan tetapi, meskipun semua itu dapat ditebak bersumber dari hati yang sirik-iri-dengki, tetapi pada umumnya emosi-emosi itu tidak diakui oleh pemiliknya.

3. Si Objek adalah Pesaing dan Ancaman.

Si Sirik, si Iri hati dan si Dengki sama-sama memandang objek emosi mereka adalah pesaing yang muncul dengan membawa ancaman bagi dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun