Mohon tunggu...
Henna Puteri
Henna Puteri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Nanak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengapa Illegal Fishing Doyan Mampir ke Indonesia?

7 Maret 2020   20:37 Diperbarui: 7 Maret 2020   20:36 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Biasanya wilayah yang menjadi sasaran pelaku illegal fishing tersebut cukup jauh dari letak wilayah pengadilan, hal tersebut menyebabkan persoalan tersebut tidak dapat selesai dengan tepat waktu dan negara pasti nya akan sangat di rugikan, beberapa kasus yang tak terselesaikan menyebabkan para pelaku merasa tidak kapok dan malah mengulangi nya lagi dan lagi. 

Beberapa instansi yang diberi kewenangan di wilayah perairan tersebut seolah tuli dengan apa yang terjadi, pada saat mendapat sorotan dari media massa mereka malah saling melempar tanggung jawab. 

Sebenarnya yang menjadi pemicu dari illegal fishing tersebut adalah orang-orang dalam negeri kita sendiri, anggota yang diwenangkan tidak terkoordinasi, sedikit saja kita lengah maka hal tersebut tentu nya akan dimanfaatkan oleh para pelaku. 

Wilayah perairan Indonesia dengan sumber daya perikanan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi juga menjadi salah satu penyebab dari marak nya pelaku illegal fishing tersebut, yang nanti nya akan diperjual belikan kepada restoran-restoran mahal di luar negeri.

Nah dapat dilihat dengan terulangnya kasus tersebut, Indonesia nampak seperti tidak serius dalam menanggapi persoalan ini, padahal sumber daya laut merupakan aset berharga yang kita miliki. 

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menanggulangi kasus ini oleh pemerintah, seperti menjalin kerjasama bilateral dengan Negara-negara tetangga terutama Negara yang nelayannya sering menjadi tamu tak diundang diwilayah perairan Indonesia. 

Sebenaranya Indonesia telah menjalin hubungan bilateral dengan bebarapa Negara tetangga, namun masih dianggap belum cukup kuat dan berhasil untuk menangani kasus nelayan gelap ini, oleh karena itu diperlukan hubungan yang serius, dibangun dengan kesungguhan serta diimplementasikan langsung secara nyata. 

Tidak cukup dengan hanya hubungan bilateral yang baik namun, Indonesia juga perlu memodernisasikan fasilitas teknologi untuk armada patroli diwilayah perairan juga menambah jumlah kapal penangkap ikan dengan ukuran diatas 30 GT, keabsahan law enforcement tegas lugas serta benar-benar dijalankan juga sangat diperlukan. 

Akan sangat percuma rasanya bila teknologi bagus serta memadai tapi kita tidak tegas dalam menerapkan hukum terhadap para pelaku illegal fishing. Namun, seperti yang kita ketahui pada masa jabatan Menteri Susi Pudjiastuti, hukum benar-benar diberlakukan dimana pada saat kapal asing Vietnam melingsir di wilayah perairan Indonesia tepatnya natuna, langsung ditenggelamkan oleh Mentri Susi Pudjiastuti, hal tersebut dapat menjadi contoh untuk kita semua terutama para nelayan serta aparat yang bertugas diwilayah perairan, bahwa kita harus bertindak tegas terhadap apapun yang akan merusak kemaslahatan Negara bangsa kita. 

Biasanya aparat yang berhak melakuakan pengamanan adalah keamanan non-militer, mengingat para pelaku kejahatan wilayah perairan tersebut bukan dengan kekuatan militer suatu Negara, serta tindakan ini juga ditujukan untuk memperoleh keuntungan ekonomi. Indonesia juga perlu melakukan sosialisasi terkait dengan batas wilayah serta hukum internasional yang berlaku, terutama kepada nelayan-nelayan awam yang biasa nya susah untuk memahami peraturan.

References

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun