Seringkali aku melihat manusia dengan takjub
entah dia yang berdiri di trotoar jalan, mengemis, berdendang, terburu, menunggu, diam, berteriak, tertawa, berbincang, bergandeng tangan, memeluk , duduk, berdiri bahkan tidur sekalipun entah sebentar entah selamanya
setiap sosok memiliki sejuta cerita, masa lalu, saat ini dan mimpi masing-masing
entah saling bersimpangan atau tidak , namun diujung awal bertemu dari ketiadaan dan berakhir di ketiadaan juga
dalam ruang ketiadaan itu lah Kepercayaan menemukan perannya,
coba bertanya, siapa kita, masa lalu, saat ini dan bagaimana nantinya..
dalam sekumpulan manusia dimana kita??
dalam sepanjang kronik alfa dan omega..apa kita??
sebutir debukah? atau suatu benua?
ataukah kita hanya pernik penghias bahkan mungkin pelenagkap ruang dan waktu
mungkin kita hanya bagian kecil dari pijakan-pijakan dari awal menuju akhir
hmmm....ataukah kemanusiaan itu sendiri yang melompat dari pijakan satu ke pijakan yang membentuk ruang dan waktunya
bukankah kita bagian atau bahkan kemanusiaan itu sendiri?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H