4. Apa yang menjadi faktor keberhasilan :
- Berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan layanan dengan mengubah perilaku maladaptif pada diri konseli. (datang terlambat ke sekolah menjadi masuk sekolah tepat waktu)
- Konselor berusaha membina hubungan baik dengan konseli baik sebelum, pada saat konseling maupun setelah dilakukannya konseling.
- Kepala sekolah dan rekan sejawat yang sangat membantu terlaksananya layanan.
- Ruangan tempat dilaksanakannya konseling sangat bagus pencahayaannya dan juga aman.
- Melakukan kajian literatur sebelum memilih pendekatan dan teknik yang pas untuk layanan konseling individual  di SLB.
- Jaringan  internet pada pelaksanaan layanan konseling individual sangat baik, hal ini mendukung pada saat pemutaran video youtube .
- Apa pembelajaran dari keseluruhan proses layanan tersebut
Pembelajaran  yang bisa diambil dari proses dan kegiatan layanan  yang sudah dilakukan adalah sebagai seorang konselor  sangat penting untuk meningkatkan kualitas diri, mengembangkan kemampuan yang dimiliki, serta sadar dan tanggap akan perubahan teknologi diera sekarang ini. konselor harus terus menerus belajar, kreatif dan inovatif dalam setiap hal yang berguna dan mendukung untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan diri sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dan guru itu sendiri. Selain itu untuk beberapa hal teknis juga perlu dipersiapkan dengan baik seperti menggunakan google meet pro agar dosen dan guru pamong bisa sit in otomatis dan juga penggunaan mic clip on dual audio agar suara konseli juga terdengar dengan jelas.
- Refleksi Hasil Dampak jangka pendek adalahÂ
- Perencanaan  untuk dampak jangka panjang perencanaan  perbaikan pada layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
- Kesimpulan.
- Â
- Dengan menggunakan Tehnik Kontrak Perilaku  diharapkan Peserta Didik Yang tadinya sering datang terlambat ke Sekolah bisa masuk tepat waktu.
- Â
- Dengan menggunakan Tehnik Kontrak Perilaku  diharapkan konseli bisa mengubah perilakunya  yang tidak baik yaitu nongkrong diwarkop hingga larut malam menjadi berkurang menjadi perilaku adaptif yaitu Konseli bisa masuk sekolah tepat waktu sesuai aturan yang berlaku di Sekolah.
Dengan Pendekatan Behavioral  diharapkan Peserta Didik Yang tadinya sering datang terlambat ke Sekolah bisa masuk tepat waktu.
- Setelah Kegiatan Konseling Individu dengan Pendekatan Behavioral bisa mengubah perilakunya  yang tidak baik yaitu nongkrong diwarkop hingga larut malam menjadi berkurang menjadi perilaku adaptif yaitu Konseli bisa masuk sekolah tepat waktu.
Â
- Daftar Pustaka
- Â
- Sofyan S. Wilis. 2004. Konseling Individual teori dan praktek. Bandung. Afabeta. Hal 69
- Jp, Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Terj. Kartono, Kartini), (Jakarta : Raja Grafindo, 2002), h. 5.
- Istiqamah, Nur Fadila, Abdul Saman, dan Muhammad Anas. 2023. "Penerapan Teknik Behavior Contract untuk Mereduksi Prokrastinasi Akademik Siswa di SMA Negeri 5 Enrekang". Pinisi Journal of Education 11(2): 181-193.
Monica, Mega Aria, Nova Erlina, dan Putri Reza Rahmaniar. 2022. "Penerapan Konseling Behavioral Menggunakan Teknik Kontrak Perilaku dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar". Bulletin of Counseling and Psychotherapy 4(1): 1-15.
Arniansyah, Zuli. 2019. Implementasi Layanan Konseling Individu dengan Teknik Behavioral Contract untuk Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik Kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di SMKN 5 Bandar Lampung. Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H