Mohon tunggu...
Heni Susilowati
Heni Susilowati Mohon Tunggu... Guru - Guru

hoby:menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

28 Februari 2024   21:20 Diperbarui: 28 Februari 2024   21:42 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2.Yang terlibat pada pelaksanaan layanan yaitu:

  • Konselor (Guru BK/Saya Sendiri)
  • Konseli yang merupakan siswa yang mengalami masalah  sering terlambat ke sekolah (DV)
  • Dosen dan Guru Pamong sebagai pembimbing dalam proses pembuatan perangkat sampai pada pelaksanaan layanan konseling individual.
  • Kepala sekolah dan rekan sejawat yang selalu mendukung dalam pelaksaan layanan.
  • Guru PAI (Guru Penggerak) sebagai  
  • teknisi pengambilan video pada saat proses layanan konseling individual.

Aksi

  • Langkah-langkah apa yang dilakukan

  • Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan seperti laptop,spiker aktif dan Handphone.
  • Membuat janji dengan Konseli.
  • Mencari lokasi yang stabil signal agar dosen dan guru pamong dapat sit in serta menggunakan ruangan yang nyaman dan aman.
  • Melaksanakan layanan konseling individual  dengan konseli
  • Melaksanakan layanan sesuai yang    tertuang dalam RPL dari tahap awal sampai tahap akhir.

  • Strategi Yang Digunakan Untuk Membantu Permasalahan Konseli Yaitu dengan menggunakan konseling individual dengan pendekatan behavioural dengan  teknik kontrak perilaku.

Pada dasarnya pendekatan behavior diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah laku baru, penghapusan tingkah laku yang maladaptif, serta memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan, alasan saya menggunakan layanan konseling individual karena memungkinan siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Pendekatan behavioral dipilih karena pendekatan ini mempunyai asumsi bahwa semua tingkah laku baik adaptif maupun maladaptif dapat dipelajari. Belajar merupakan cara efektif untuk mengubah tingkah laku maladaptif. Adapun tahapan yang dilakukan dalam layanan ini, ialah sebagai berikut :

Tahap 1Pembinaan Hubungan Konseling :

Pada tahapan ini konselor memulai percakapan ringan dengan konseli dimulai dari saling memperkenalkan diri, menanyakan kabar dan suasana hati konseli dan kesiapan konseli dalam mengikuti konseling. Hal ini dimaksudkan agar terjalin hubungan yang akrab antara konselor dan konseli sehingga konseli merasa lebih enjoy dan rileks.

Tahap 2 Identifikasi Masalah :

  • Konselor mulai masuk eksplorasi permasalahan konseli dan menjelaskan tentang kegiatan konseling dan konseli menceritakan masalahnya.
  • Konselor menganalisis dan menjelaskan kepada konseli mengenai pendekatan dan teknik yang sesuai dalam membantu mengatasi masalah konseli dan konseli menyimak dengan seksama.
  • Konselor menjelaskan langkah kegiatan konseling yang dilaksanakan dan konseli menyimak dengan seksama.
  • Konselor bersama konseli membangun komitmen dalam konseling yang akan dilaksanakan, yaitu berupa kesepakatan waktu dalam layanan, dan konselor menjelaskan asas kerahasian dan keterbukaan.

Tahap 3  Tujuan :

Mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptiif  yaitu konseli yang tadinya sering begadang diwarkop sampai larut malam dan mengakibatkan terlambat ke sekolah menjadi masuk sekolah tepat waktu.

Tahap 4 Implementasi Teknik :

  • Mendeteksi Masalah Konseli diminta untuk menceritakan keluhan yang dialami lalu bersama--sama menentukan akar masalah yang ingin diselesaikan serta tujuan akhir yang ingin dicapai.
  • Pilih tingkah laku yang akan diubah dengan melakukan analisis ABC yaitu:
  • Antecedent   : Nongrong diwarkop sampai larut malam
  • Behavior       : Terlambat datang ke Sekolah
  • Consequence: Ketinggalan pelajaran
  • Menyadari perasaan dan pikiran yang muncul dan mengapa melakukan hal-hal tersebut. Konseli diminta untuk menceritakan apa yang konseli rasakan atau pikirkan dan mengapa .( masalah konseli yang tadinya sering nongkrong diwarkop sampai larut malam sehingga bangun kesiangan    dan terlambat datang ke sekolah menjadi masuk sekolah tepat waktu)
  • Menampilkan film pendek tentang " TIPS MENCEGAH  TERLAMBAT DATANG KE SEKOLAH BAGI PELAJAR"
  • https://youtu.be/XOedV0akgqU?si=tJyrWPf_QputD8v
  • Konselor meminta Konseli untuk menanggapi, video yang telah di tonton, dan di bahas bersama-sama.
  • Konselor menjelaskan tentang kontrak perilaku dan tujuannya kepada konseli terkait dengan permasalahannya dan meminta konseli untuk merumuskan bersama isi kontrak kemudian menyepakatinya.
  • Konselor dan konseli menyepakati reward dan hukuman yang akan dicantumkan dalam kontrak perilaku. Konselor juga menegaskan komitmen konseli untuk perjanjian kontrak perilaku dengan hukuman yang disepakati setiap kali tingkah laku yang bermasalah terkait prokrastinasi/kebiasaan yang  muncul.
  • Mengelola perilaku yang salah atau negatif yaitu datang terlambat ke sekolah dan meminta konseli untuk membandingkan dengan situasi yang berbeda yaitu jika konseli masuk sekolah tepat waktu maka  pembelajaran akan berlajan dengan baik dan lancar dengan bantuan konselor
  • Membentuk kembali perilaku yang salah atau negative yaitu datang terlambat ke sekolah , konseli diminta untuk mengevaluasi perilaku terhadap kondisi didasarkan akal sehat apakah merupakan tindakan yang benar atau justru berdasarkan tindakan yang kurang tepat.( datang terlambat ke sekolah itu termasuk benar atau salah ) dengan bantuan konselor.

Tahap 5 Pengakhiran :

  • Konselor menyimpulkan hasil dari masalah yang dibahas. ( datang terlambat ke sekolah)
  • Konselor mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan konseli menyetujui.
  • Konselor menanyakan apa yang dirasakan selama kegiatan konseling individu dan konseli menyampaikan kesan yang dirasakannya.
  • Konselor bersama konseli menyimpulkan hasil dari kegiatan konseling.
  • Konselor membagikan lembar evaluasi hasil.
  • Konselor membahas kegiatan lanjutan untuk membahas topik permasalahan yang belum tuntas, konseli menyetujui kegiatan lanjutan yang dibahas.( seperti pemantauan Konselor akan kegiatan konseli dirumah Konselor akan memantau dengan VC sebelum berangkat ke sekolah dan malam VC untuk mengingatkan segera tidur supaya paginya tidak terlambat ke sekolah)  dan juga berkolaborasi dengan orang tua dengan menelpon menanyakan  apakah konselor sudah berangkat ke sekolah atau pada malam hari menanyakan apakah anaknya sudah tidur.
  • Konselor menutup kegiatan konseling dengan berdoa dan mengucapkan salam.
  • Media yang digunakan untuk membantu permasalahan konseli Yaitu:
  • Laptop untuk menampilkan video singkat, TIPS MENCEGAH  TERLAMBAT DATANG KE SEKOLAH BAGI PELAJAR",
  • Pengeras suara,( spiker aktif)

Refleksi

  • Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan :
  •  
  • Hampir semua telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ada di RPL.
  • Membina hubungan baik dengan konseli.
  • Implementasi teknik konseling yaitu kontrak perilaku, sudah terlihat.
  • Guru menjadi memiliki pengalaman baru dalam menggunakan pendekatan dalam layanan bimbingan dan konseling.
  • Konseli menjadi merasakan langsung layanan yang diberikan.
  • Konseli menjadi mengenal layanan bimbingan dan konseling.

  • Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?

  • Setelah melakukan layanan konseling individual dengan pendekatan behavioural dengan teknik kontrak perilaku untuk mengatasi permasalahan sering datang terlambat ke sekolah , hasilnya efektif. Hal ini terlihat dari perubahan perilaku yang diinginkan, konseli menjalankan kontrak yang sudah dibuat tentunya dengan bantuan Konselor karena Peserta Didik adalah anak tuna grahita yang selalu  membutuhkan bantuan dari konselor.. Pada saat proses konseling DV juga mau terbuka menceritakan masalahnya tentunya dengan bantuan dari Konselor yang harus mengulang menjelaskan tentang hal-hal apa yang tidak baik dan yang baik terkait dengan masalah sering datang terlambat  ke sekolah yang dihadapi konseli.

  • Bagaimana respon konseli  terkait dengan strategi yang dilakukan :

  • Konseli dengan pendekatan behavioural sangat positif bisa dipahami dengan bantuan Video  tentang Tips supaya tidak  datang terlambat ke sekolah
  • Konseli bisa memahami poin -point kontrak perilaku dengan penjelasan dari Konselor
  • Konseli senang selama proses konseling berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun