Mohon tunggu...
Heni Susilowati
Heni Susilowati Mohon Tunggu... Guru - Guru

hoby:menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

28 Februari 2024   21:20 Diperbarui: 28 Februari 2024   21:42 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siswa merupakan sasaran utama pendidikan, mereka diharapkan mampu mencapai keberhasilan belajar. keberhasilan belajar yang dimaksud bukan hanya dari hasil belajarnya saja melainkan juga dari proses belajar yang dilakukan. Keberhasilan dalam belajar tidak hanya ditunjukkan dari kemampuannya dalam menguasai pelajaran tetapi juga dari keterampilan serta kesanggupan dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan tugas yang diberikan, dan lain-lain. Tingkat keberhasilan belajar siswa dapat dilihat melalui prestasi belajar yang diperoleh. Untuk memenuhi keberhasilan tersebut harus diikuti dengan tanggung jawab dan disiplin dalam diri.

Kedisiplinan merupakan salah satu sikap (perilaku) yang harus dimiliki oleh siswa. Siswa akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan apabila siswa dapat berdisiplin terutama dalam belajar. Kedisiplinan tidak tumbuh dan ada begitu saja namun perlu dibina melalui latihan, pendidikan dan penanaman kebiasaan oleh guru dan orang tua. Disiplin merupakan kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan, nilai-nilai dan hokum-hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan tertentu.Banyaknya siswa yang terlambat di SLB Negeri Rembang  menjadikan konselor menganbil langkah untuk mengadakan Konseling Individu dengan Pendekatan Behavioaral dengan Tehnik Kontrak Perilaku untuk membantu mengatasi maslah yang dihadapi konseli di Sekolah.

Menurut Sofyan S. Wilis berasumsi bahwa terapi behavior  adalah perilaku dapat dipahami sebagai hasil kombinasi belajar waktu lalu, keadaan motivasional sekarang, dan perbedaan-perbedaan biologis baik secara genetic atau karena gangguan sosial.

Menurut Jp. Chaplin pengertian behavioral / behaviorisme adalah suatu pandangan teoritis yang beranggapan, bahwa persoalan psikologi adalah tingkah laku, tanpa mengaitkan konsepsi-konsepsi mengenai kesadaran dan mentalitas

Menurut Latipun (Hanafi, 2017), Behavior Contract adalah persetujuan antara dua orang atau lebih (konselor dan konseli) untuk mengubah perilaku tertentu pada konseli.

Sebuah penelitian mengatakan teknik ini berhasil untuk mengatur kondisi siswa dalam menampilkan tingkah laku yang diharapkan, berdasarkan kontrak yang dibuat oleh siswa dan konselor (Utomo, 2021).

Menurut Komalasari Behavioral contarct merupakan kontrak untuk mengatur kondisi sehingga konseli menampilkan tingkah laku yang diinginkan berdasarkan kontak antara konseli dan konselor.



  • Pembahasan.

Sitasi


  • Kondisi Yang Menjadi Latar Belakang Masalah

  • Cerita singkat mengenai konseli : Konseli merupakan Peserta didik  bernana DV  Kelas 12C (Tuna Grahita). Konseli adalah Peserta  Didik dalam kategori Tuna Grahita Ringan Fisiknya normal hanya IQ nya rendah.

  • Berdasarkan wawancara dengan konseli dan informasi dari guru kelas,orang tua gejala masalah yang muncul adalah :
  • Konseli sering terlambat masuk sekolah
  • Konseli sering nongrong diwarkop    
  • sampai larut malam
  • Motivasi belajar rendah

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice) yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan atau kasus yang terjadi yaitu menggunakan Layanan Konseling Individual Pendekatan Behavioural dengan Teknik Behaviour Contract, dengan teknik ini saya berharap dapat menjadi praktik baik dalam mengatasi permasalahan konseli tersebut dan bisa menjadi refrensi untuk rekan-rekan sesama konselor dan rekan guru SLB. Masukan-masukan positif sangat saya harapkan dari hasil layanan yang telah saya laksanakan.

  • Peran dan Tanggung Jawab

  • Menyusun RPL
  • Menyiapkan materi layanan sesuai dengan permasalahan
  • Menyiapkan media pembelajaran dan LKPD
  • Menyusun lembar evaluasi
  • Melaksanakan layanan sesuai perangkat yang telah dibuat.

Selain dari beberapa point yang dijabarkan di atas, peran dan tanggung jawab saya sebagai guru BK dalam pemberian layanan ini adalah membantu konseli memecahkan masalahnya, Konseli yang tadinya sering terlambat sekolah menjadi masuk sekolah tepat waktu.

Tantangan

  • Tantangan yang dihadapi Konselor adalah:

  • Konseli adalah anak Tuna grahita  yang harus selalu membutuhkan bantuan dari konselor dari mulai persiapan layanan hingga selesainya layanan konselor yang harus lebih berperan aktif dalam menjelaskan materi layanan
  • Jadwal masuk kelas untuk Konselor tidak ada atau sekolah tidak memprogramkan guru bimbingan dan konseling masuk kelas.
  • Konseli adalah Peserta Didik berkebutuhan Khusus Tuna Grahita sehingga membutuhkan kesabaran ekstra untuk Konselor dalam menyampaikan materi layanan
  • Konselor harus pelan-pelan bahkan harus mengulang penjelasan tentang materi supaya Konseli dapat memahami dengan  bantuan Video Tips-tips supaya datang tepat waktu ke Sekolah.
  • Konseli adalah Peserta Didik Tuna Grahita  apabila kita ajak melakukan konseling individu terlalu lama akan merasa resah, jenuh, bosan ingin segera selesai sehingga membutuhkan bantuan media berupa Video "Tips supaya tidak datang terlambat bagi pelajar"supaya anak tidak  cepat bosan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun