Mohon tunggu...
heni rohmah
heni rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu politik universitas sains Al -Qur'an

hidup itu pilihan makanya aku pilih hidup

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menurunnya motivasi belajar siswa di Desa akibat penerapan sistem zonasi

3 Januari 2025   20:30 Diperbarui: 3 Januari 2025   20:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zonasi dalam pendidikan adalah upaya membagi suatu wilayah menjadi beberapa zona tertentu. Siswa yang tinggal di dalam suatu zona akan secara otomatis terdaftar di sekolah yang berada di zona tersebut. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk menjamin pemerataan akses pendidikan sekaligus mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah-sekolah di wilayah perkotaan dan pedesaan. Melalui sistem ini, diharapkan semua anak memiliki peluang yang setara untuk mengakses pendidikan berkualitas, tanpa terpengaruh oleh lokasi tempat tinggal maupun kondisi ekonomi keluarganya.

Meskipun kebijakan zonasi dibuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di semua sekolah, kenyataannya, kualitas pendidikan di berbagai daerah terutama di desa desa masih menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini menyebabkan siswa yang berada di zona dengan mutu pendidikan yang rendah sering kali kehilangan motivasi, yang dapat memicu mereka untuk putus sekolah. Di beberapa wilayah, tercatat adanya peningkatan angka putus sekolah, terutama di kalangan siswa yang tinggal di pedesaan. Fenomena ini dapat membuktikan bahwa siswa kurang termotivasi untuk melanjutkan pendidikan setelah ditempatkan di sekolah yang mungkin tidak sesuai dengan minat atau kemampuan mereka.

Kualitas Pendidikan yang Tidak Merata,kurangnya fasilitas sekolah, lingkungan yang kurang kondusif dibanding sekolah yang ada di perkotaan membuat siswa menjadi kurang percaya diri dan merasa tidak adil menjadi faktor penyebab menurunnya motivasi belajar siswa di desa setelah penerapan zonasi. Siswa merasa tidak puas dengan fasilitas sekolah yang ada di desa namun mereka harus tetap menerima karena sistem zonasi yang membuat mereka tidak bisa keluar atau bebas bersekolah dimana saja. Bagi siswa yang kurang mampu tentu saja akan lebih memilih sekolah negeri dari pada swasta yang biaya pendidikannya lebih mahal namun kualitasnya bagus.

Dampak dari penerapan zonasi terhadap kualitas pendidikan di desa adalah terhambatnya pengembangan potensi siswa. Semangat belajar merka menjadi menurun karena para siswa berfikir potensi mereka akan tetap kalah dengan potensi anak yang di kota dengan akreditas sekolah yang unggul berbeda dengan yang ada di desa karena kualitas pendidikan di desa yang kurang dan akreditasnya akan mempengaruhi bisa tidaknya siswa tersebut untuk melanjutkan ke sekolah atau perguruan tinggi yang lebih baik atau favorit sehingga sekolah sulit mencapai target pendidikan seperti meningkatkan rata rata ujian nasional atau meningkatkan angka lulus. Citra sekolah pun menjadi buruk yang membuat turunnya minat masyarakat  untuk menyekolahkan anaknya. Jika hal ini terjadi terus menerus, maka masa depan pembangunan di pedesaan juga akan menurun karena sumber daya manusia yang kurang memadai. Kesenjangan sosial antara di desa dan kota juga akan semakin terlihat dan membuat masalah keseimbangan sosial.

Untuk mengatasi masalah ini pemerintah harus meningkatkan kualitas pendidikan baik di desa ataupun di kota secara merata agar tidak terjadi ketimpang sosial dan kerja sama dengan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif agar tercipta lingkungan yang nyaman. Fleksibiltas dalam penerapan zonasi dengan penambahan kuota bagi siswa yang berprestsi dan kurang mampu juga dapat meningkatkan motivasi belajar bagi para siswa. Bantuan untuk siswa yang tidak mampu juga dapat mengurangi kasus menurunnya motivasi belajar siswa.

Sistem zonasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan di Indonesia. Namun, keberhasilan penerapannya memerlukan perencanaan yang matang, evaluasi yang berkelanjutan, serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, masyarakat, dan siswa itu sendiri.

Dengan upaya yang konsisten, diharapkan masalah menurunnya motivasi belajar siswa di daerah pedesaan akibat penerapan sistem zonasi dapat diatasi, sehingga tujuan pemerataan pendidikan dapat tercapai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun