Mohon tunggu...
Heni
Heni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar mahasiswa

Kepribadian yg saya miliki yaitu saya ramah tpi sya tdk suka bergaul,hobi saya mendengarkan musik dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori attachment yang dikemukakan oleh Mary ainsworth dan John bowlby

18 Januari 2025   18:53 Diperbarui: 18 Januari 2025   18:53 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Keterikatan Tidak Aman-Avoidant (Insecure-Avoidant Attachment) : Anak-anak dengan pola ini cenderung menghindari pengasuh ketika mereka kembali setelah pemisahan. Mereka mungkin menunjukkan ketidakpedulian atau bahkan menolak interaksi. Hal ini biasanya terjadi karena pengasuh sering kali tidak responsif terhadap kebutuhan emosional anak.

3. Keterikatan Tidak Aman-Ambivalent (Insecure-Ambivalent Attachment) : Anak-anak dengan pola ini menunjukkan kecemasan yang tinggi ketika pengasuh pergi dan sulit untuk menenangkan diri bahkan ketika pengasuh kembali. Mereka mungkin bersikap clingy tetapi juga menunjukkan kemarahan atau frustrasi terhadap pengasuh. Ini terjadi karena pengasuh tidak konsisten dalam memberikan dukungan dan perhatian.

4. Keterikatan Tidak Aman (Disorganized Attachment) : Ainsworth juga menangkap pola keterikatan keempat yang dikenal sebagai keterikatan tidak aman yang terorganisir. Anak-anak dengan pola ini menunjukkan perilaku yang bingung atau tidak konsisten ketika pengasuh kembali, sering kali karena pengalaman trauma atau ketidakpastian dari pengasuh.

Implikasi Teori Attachment

Teori attachment memiliki banyak implikasi penting dalam banyak aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kesehatan mental, dan hubungan interpersonal. Keterikatan yang sehat pada masa kanak-kanak dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk membentuk hubungan yang stabil dan memuaskan di masa dewasa. Sebaliknya, keterikatan yang tidak aman dapat berkontribusi pada masalah emosional dan perilaku di kemudian hari.

Di dalam pendidikan, pemahaman tentang keterikatan dapat membantu guru dan pendidik untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak, terutama bagi mereka yang mungkin mengalami kesulitan dalam hubungan sosial. Dalam terapi, pemahaman tentang pola keterikatan dapat membantu terapis memahami latar belakang emosional klien dan merancang pendekatan yang lebih efektif.

Kesimpulan

Teori attachment yang dikemukakan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya hubungan awal antara anak dan pengasuh. Melalui penelitian mereka, kita belajar bahwa keterikatan bukan hanya sekadar ikatan emosional, tetapi juga merupakan fondasi bagi perkembangan sosial dan emosional yang sehat sepanjang hayat. Dengan memahami teori ini, kita dapat lebih baik mendukung perkembangan anak dan menjalin hubungan yang lebih baik di dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun