Mohon tunggu...
Heni Pristianingsih
Heni Pristianingsih Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Mencari inspirasi hidup melalui kisah dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menoreh Jejak di Pulau Garam Madura

25 Mei 2024   11:19 Diperbarui: 25 Mei 2024   14:01 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, kita bisa mengambil foto pandangan dan swafoto dengan mencari spot-spot yang menarik. Jangan lupa agar kita selalu berhati-hati jika berjalan di atas batu-batu tebing yang terjal. 

Setelah puas menikmati keindahan alam di Batu Cangghe, kami bersiap kembali ke dermaga sambil menunggu kapal motor yang akan menjemput kami pukul 13.00. 

Setelah menyeberangi Laut Jawa kembali, kami melanjutkan destinasi wisata berikutnya yaitu pantai Lombang. Terletak di kecamatan Batang-Batang, sebelah timur kota Sumenep dan berjarak sekitar 25 km dari kota tersebut.

Memasuki wilayah pantai Lombang, kita bisa melihat banyak warung makanan di sana. Sangat cocok sekali jika kita menyantap nasi dan ikan bakar (tongkol atau tuna) serta minum air kelapa muda. 

Keindahan air laut yang menghijau serta gelombang air yang tidak terlalu besar sangat nyaman untuk dinikmati. Di sepanjang pantai, terdapat rimbunnya pohon Cemara Udang yang berjajar di sepanjang garis bibir pantai. Selain itu, kita juga bisa menaiki kuda sambil berjalan di pinggir pantai. Untuk tiket masuk antara 6-30 ribu/perorang berdasarkan usianya dan waktu berkunjung. 

Sebelum pulang kembali ke Malang, kami singgah sebentar di Masjid Raya Putri Kuning yang terletak di alun-alun kota Sumenep. Masjid yang didominasi dengan warna kuning ini sangat menakjubkan dan mungkin juga sebagai ikon kota Sumenep. 

Sebagai oleh-oleh, kami membeli beberapa makanan khas di toko yang tidak jauh dari sana seperti rengginang Lorjuk, ikan Lorjuk, kacang Otok, kripik Tette yang terbuat dari singkong, petis Madura dll.

Penulis: Heni Pristianingsih, S.Pd (guru SMP Negeri 16 Malang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun