Hingga saat ini, pemberian vaksin Covid-19 masih menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Ada yang bersifat pro dan mendukung program vaksinasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Namun, banyak juga mereka yang menolak untuk diberikan vaksin dengan berbagai alasan selain medis.Â
Dari informasi grup WhatsApp, saya membaca bahwa besok giliran saya untuk mendapatkan suntik vaksin. Seharusnya, bulan yang lalu saya sudah mendapatkan giliran. Namun karena kondisi badan yang agak kurang sehat atau meriang maka saya ijin untuk tidak datang.
Hari ini saya dalam kondisi badan yang fit dan tidak memiliki alasan lagi untuk menghindari vaksin yang akan dilakukan besok. Jujur, dengan berbagai informasi yang saya terima dari media sosial, ada semacam keraguan untuk menerima vaksin ini.Â
Apalagi secara medis, saya memiliki riwayat kesehatan yang menjadikan pikiran saya sedikit bimbang. Akan tetapi saya mencoba menenangkan diri sambil menunggu hasil screening besok.Â
Saya mencoba membuka YouTube dan pandangan mata saya menangkap sebuah judul yang menarik. Berita tentang penghentian vaksin Astra Zeneca batch CTMAV547 oleh Kementrian Kesehatan untuk sementara.Â
Dari sumber tersebut, saya mendapatkan informasi bahwa juru bicara vaksinasi Kemenkes melakukan tindakan tersebut setelah adanya kasus dugaan kematian dua warga DKI paska vaksinasi. Namun, semua dugaan tersebut masih harus diketahui kebenarannya melalui proses otopsi.Â
Secara kebetulan juga, salah satu yang meninggal itu masih tetangga dari saudara saya yang di Duren Sawit. Sebelumnya, korban pernah menjalani operasi batu empedu dan cuci darah. Walaupun akhirnya sembuh.Â
Selanjutnya, saya juga mencari dan membandingkan informasi tentang vaksin Sinovac buatan China & Astra Zeneca buatan Inggris dengan melakukan browsing di Google.Â
Jika Sinovac menggunakan inactivated virus atau virus yang sudah dimatikan maka Astra Zeneca menggunakan vektor adenovirus simpanse atau mengambil virus yang biasa menginfeksi simpanse dan memodifikasi secara genetik agar memicu respon imun.Â
Selain itu, tingkat efikasi vaksin Astra Zeneca lebih tinggi dari vaksin Sinovac. Jika Sinovac menunjukkan efikasi 65,3 % dalam mencegah Covid-19 maka Astra Zeneca memiliki efikasi 76 % dalam mencegah Covid-19 bergejala.Â
Pikiran saya menjadi semakin tidak menentu. Bukan karena takut disuntik vaksin melainkan membayangkan efek samping yang mungkin terjadi akibat pemberian vaksin.Â