Mohon tunggu...
Heni Pristianingsih
Heni Pristianingsih Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Mencari inspirasi hidup melalui kisah dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Teman Ngabuburitku, Si "MbakYou Tube"

24 April 2021   16:37 Diperbarui: 24 April 2021   16:41 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber Foto : Koleksi Pribadi

Istilah "Ngabuburit" yang kerap terdengar saat bulan Ramadhan sering diartikan sebagai kegiatan yang kita lakukan pada sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa. Berbagai aktifitas "Ngabuburit" yang dilakukan seperti berjalan-jalan sore sambil membeli takjil, mendengarkan tausiyah, mengaji, dan sebagainya. Pada masa pandemi seperti sekarang, aktifitas tersebut lebih dibatasi dengan adanya jaga jarak dan menjauhi kerumunan. 

Seperti sore ini, Aku duduk di teras rumah. Sesekali aku memijit badan MbakYou yang berada di sebelahku.

"Lagi ada berita apa di tetangga sebelah, MbakYou?" tanyaku mulai kepo. 

"Korban meninggal karena Covid-19 tembus 2.000 lebih di India. Jumlah infeksi Covid harian kembali rekor dengan 293.041 kasus. Padahal India tuh sudah beri vaksin lebih dari 130juta penduduk sejak pertengahan bulan Januari kemarin lho, MbakAyu," jelas si MbakYou dengan suara manja. menggoda.

"Hmm....ngeri juga ya." kataku sambil mengangkat bahu.

"Sekarang urutan kedua dunia setelah Amerika lagi," jelas MbakYou penuh semangat.

Urusan gosip si MbakYou memang jago banget. Jangankan harga terasi dari dapur tetangga sebelah, berita dari dalam dan luar negeri dia paham betul. Beritanya juga update lagi. Makanya, aku seneng banget kalau lagi ngomong sama dia. Selalu nyambung kalau diajak bicara.

"Eh MbakAyu, satu lagi nih beritanya, 127 WN India masuk ke Indonesia naik pesawat charter," coleknya ke tanganku dengan mata melotot.

"Ih, masa iya? Semakin ngeri saja nih gosipmu," kataku setengah tidak percaya.

"Kalau diberitahu mesti ora ngandhel, bener lho MbakAyu. Mereka datang Rabu kemarin. Infonya sih gitu," ekspresi MbakYou sambil cemberut.

 "Kok bisa ya ?" gumamku.

Belum selesai pembicaraan, tiba-tiba si MbakYou memperlihatkanku sebuah video lagi. 

"Yang kemarin dulu sempat rame, nih MbakAyu. Komedian Sule sama bininya berantem," katanya sambil tertawa,"Ternyata si bini lagi hamidun.

"Males aku ngomongin rumah tangga orang. Gak ada urusan sama aku," jawabku sebel.

"Kalau si Atta kena Covid19, udah tahu belum?" mulai si MbakYou nyinyir lagi.

"Memang gak ada berita yang lebih mutu lagi, MbakYou ?" Aku mulai bosan,"Yang pengajian itu gimana?"

"Oalah yang itu sudah beres, dihandle sama MUI," ucap si MbakYou sambil mengacungkan jempolnya.

Soal berita hingga gosip, kayaknya sahabatku yang satu ini tidak pernah mati gaya. Apa saja yang aku tanyakan, pasti dia bisa menjawab. Setiap kali aku tanya dulu kuliah alumni mana, akan selalu dijawab dengan Universitas Kehidupan jurusan Kemasyarakatan dan Seluk-beluknya. 

"MbakAyu, kabarnya juga nama tokoh agama terkemuka hilang dari sejarah," kali ini raut muka si MbakYou Tube nampak sedih.

"Nah, mulai kan MbakYou Tube, jangan bahas politik dong. Bikin perut tambah lapar nih," protesku.

MbakYou yang mulai tampak jengkel melihatku, segera berdiri dan akan meninggalkan aku sendiri.

"Lho mau kemana?" tanyaku keheranan.

"Mau ikut KTT ASEAN, agendanya bahas Myanmar, " jawabnya sok penting.

Aku tertawa lebar. Takut si MbakYounya tersinggung, segera ku tutup mulutku.

"Jangan dong, gitu saja ngambek. Cuma bercanda kok," rayuku. 

Terus terang aku paling ngeri kalau lihat si MbakYou marah. Bisa-bisa aibku tersebar ke seluruh negeri. Mulutnya lemes banget.

"Sore-sore gini, enaknya nonton apa ya, MbakYou?" Tanyaku sambil melihat MbakYou yang sibuk memperlihatkan kumpulan foto tetangga hasil jepretannya secara diam-diam, "Sudah hobi kepo, paparazzi juga."

"Paling MbakAyu sukanya juga nonton "Warintil", kali ini si MbakYou gantian yang tertawa lebar.

"Ya iyalah. Udah seharian kerja. Masak mau nonton yang  berat-berat juga," aku membela diri.

Si MbakYou memang paham banget sama kebiasaanku. 

"MbakAyu kan butuh hiburan. Cari yang manfaat gitu. Diajak bicara politik gak suka. Ngomong gosip artis juga gak mau. Nonton tausiyah sajalah. Biar pikirannya adem," solusi terakhir dari si MbakYou sambil ngeloyor pergi.

Akupun mencari channel Youtube dengan mengetik kata tausiyah. Pilihanku jatuh pada ceramah KH. Anwar Zahid yang berjudul "Beruntungnya Memiliki Istri Cerewet."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun