Sudah hampir 1 bulan lebih saya belajar bareng anak-anak muda di Universitas Ciputra Surabaya.Â
Ya, masuk cohort dalam program Apple Developer Academy pertama di Surabaya, kedua di Indonesia dan kesekian di dunia.Â
Di bulan pertama itu, sudah ada tantangan untuk membuat ios apps yang menjadi solusi dari masalah utama yang telah disepakati oleh tim.Â
Di momen ini, dalam 4-5 minggu, saya kelagapan karena harus belajar barengan antara CODING dan DESIGN.Â
Untuk Coding, saya harus memahami SWIFT PROGRAMMING dan cara kerja XCODE di Macbook. Nggak mudah buanget gais.Â
Padahal sebelumnya saya sudah baca ebook Swift, blog tentang Swift dan melihat video yutorial juga tentang bahasa pemrograman bikinan Apple developer ini. Tapi nggak ngeh juga basic utamanya, cara kerjanya dan kenapa-kenapa kok codingnya begini begitu - nya.Â
Rupanya cara belajar saya keliru.Â
Menurut salah satu teman, Pak Safrodin - Dosen Game Dev di PENS, sebaiknya belajar coding itu berdasarkan masalah atau kasus. Jangan baca full book seperti yang saya lakukan sebelumnya. Karena bakal lupa juga.Â
Wah bener, saya salah nih cara belajarnya.Â
Saya jadi ingin menerapkannya juga untuk Komunitas Coding Mum Indonesia, yang belajarnya membuat website statis dasar.Â
Mungkin tahap belajar coding lebih baik seperti ini:
1. Memahami kosakata "coding" dan cara kerja script editor
2. Mencoba HTML dan CSS dasar
3. Membuat coding per studi kasus. Misalnya, tugas : "Buatlah gambar dan tulisan ini", "Buatlah form login" dan sebagainya.Â
4. Baru menyusun website yang utuh.Â
Nah, kalau teman-teman di sini biasanya belajar atau mengajarkan coding bagi pemula yang bukan coder atau tidak punya latar belakang IT sama sekali, menerapkan cara apa?
Boleh dong sharingnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H