Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit. Maka dari itulah sunnatullah yang telah digariskan dalam kehidupan manusia yang selalu berubah, penuh warna dan tantangan. Pasang surut kehidupan, susah dan senang, senang dan sakit, sukses dan gagal, silih berganti mewarnai perjalanan hidup setiap orang. Karena itu jangan kaget apabila jalan kehidupan kita tidak baik-baik saja., terkadang berkelak-kelok dan bergelombang. Life never flat. Jadi mau tidak mau, kita harus siap menjalani hidup entah itu diberi kemudahan atau kesulitan.
Bak seperti orang yang melakukan perjalanan, jika sepanjang perjalanannya lurus terus bak jalan tol yang bebas hambatan, maka semua orang pasti merasa bosan. Begitu pula sebaliknya, jika jalanannya berbelok-belok, taka da jalan yang lurus, pasti tidak ada satupun orang yang menikmati perjalanan tersebut.Â
Hidup tidaklah nikmat jika keadaannya monoton. Bahagia terus tidak pernah susah, pasti lambat laun akan merasa bosan. Sebaliknya, susah terus tidak pernah Bahagia, akan membuat orang berputus asa. Maka dengan kebijaksanaan Allah swt, hidup ini dibuat berputar, silih berganti, bak roda yang terkadang di atas kadang pula di bawah. Allah menjadikan nasib manusia beraneka ragam agar menyenangkan. Perumpamaannya bak tv, jika hanya hitam putih, tentu tidak akan menarik untuk ditonton. Tetapi akan terlihat lain jika tv berwarna-warni yang enak untuk ditonton. Uniknya, dibalik aneka warna episode (nasib) baik dan buruk yang dialami oleh setiap makhluk mengandung hikmah yang sangat besar bagi kemaslahatan hidup manusia yang dipilih Allah menjadi khalifah di bumi.Â
Syekh Ibnu 'Atha'illah As-Sukandary ingin membuka mata hati para penghuni dunia dalam memandang dunia yang sering dipandang sebagai tempat yang penuh dengan keindahan, suka cita, glamor, sehingga banyak orang yang terpesona oleh dunia. Padahal, sesungguhnya dunia adalah tempat persinggahan sementara untuk memupuk benih kebaikan sebagai bekal menempuh perjalanan di akhirat kelak. Dunia itu bak jembatan emas menuju kebahagiaan akhirat. Sejatinya dunia bukan tempat balasan amal yang kita perbuat.
Selain itu, dunia juga bersifat fana, nikmat yang sesaat, sendau gurau, serta tipu daya bagi orang yang lemah imannya. Jika kita memahami hakikat akhirat, disitulah kehidupan yang abadi, langgeng dan sempurna, tidak ada penderitaan, kesedihan, dan benacana lainnya, yang ada hanyalah kebahagiaan, kemudahan, kemuliaan, dan kenikmatan lainnya. Untuk itu, kita mesti berbesar hati jika mendapat musibah di dunia ini. Sebagai umat islam, beruntunglah kita mendapat petunjuk dari Allah dan Rasul dalam mengatasi berbagai masalah dan cobaan. Berikut di antara ajaran Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam mengatasi kesulitan :
Sabar dan Shalat
Solusi yang pertama dan utama adalah sabar dan shalat. Sabar bukanlah sikap yang hanya menerima begitu saja, juga cerdas untuk mengelola emosi dan nafsu agar tidak sampai melakukan tindakan yang bodoh, merusak bahkan merugikan orang lain. Rasulullah saw memberi contoh kepada kita, jika setiap menghadapi masalah baik yang berkaitan dengan masalah pribadi, keluarga, ataupun yang lainnya, bersegeralah curhat kepada Allah swt melalui ibadah shalat. Karena dengan shalat, seseorang dapat menumpahkan keluh kesahnya di hadapan sang khalik.Â
SedekahÂ
Cara lain yang mujarab untuk mengatasi kesulitan adalah dengan bersedekah. Apabila ingin dimudahkan segala urusan, maka bersedekahlah sesegera dan sesering mungkin. Insyaallah melalui wasilah sedekah, maka bantuan Allah akan segera turun, memudahkan semua kesulitan dan mewujudkan semua harapan.Â
Mempermudah urusan orang lain
Mereka yang suka memudahkan urusan orang lain, maka urusannya pun akan dimudahkan oleh Allah. Selain itu, jika kita berbuat baik kepada orang lain, sama halnya dengan kita berbuat kebaikan pada diri sendiri.
Silaturahmi
Sesulit apapun masalah yang dihadapi bisa terselesaikan, bila kita mau bersilaturahmi kepada kerabat, tetangga, teman atau siapa saja. Banyak orang yang tidak menyadari pentingnya silaturahmi.
Bersyukur
Salah satu bukti kasih saying Allah kepada hamba-hamba-Nya adalah mengaruniai lebih banyak nikmat daripada cobaan. Karenanya, kita harusnya banyak bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, agar Allah semakin menambah nikmat-nikmat-Nya kepada kita.Â
Berdoa
Allah swt memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk banyak berdoa, karena dalam doa tersimpan banyak harapan besar, tanpa akan pertolongan dan kasih sayang Allah Yang Maha Kuasa. Rasulullah saw mengajarkan kepada kita jika terkena musibah agar berdoa kepada Allah swt.Â
"Doa adalah senjata orang yang beriman, tiangnya agama, dan cahaya yang mencerahkan langit dan bumi." (HR. Al-Hakim dan Abu Ya'la)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H