Mohon tunggu...
Heni Nurani
Heni Nurani Mohon Tunggu... Guru - Mari membaca karyaku

Bekerja sama kunci utama sukses

Selanjutnya

Tutup

Humor

Pasangan Hidup

15 Juni 2024   15:03 Diperbarui: 21 Juni 2024   12:22 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam surat Az Zariyat, surat ke-51 pada ayat 49, Allah SWT menjelaskan tentang salah satu tanda kebesaran-Nya. Dimana artinya: "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah).

Dari ayat diatas jelas bahwasanya Allah menciptakan setiap manusia ada pasangannya. Namun pada hakikatnya kita juga yang harus berihtiar dengan usaha dan doa. Sehingga pada akhirnya setelah usaha yang maksimal, Allah yang menentukan dan memutuskan pilihan pasangan yang terbaik untuk kita. 

Setelah kita berhasil dengan pilihan kita itulah yang dinamakan jodoh. Jodoh itu bisa datang tiba tiba, bisa datang diundang atau bisa melalui perantara. Dalam perjalanan menuju hal tersebut, kita mempunyai berbagai kriteria pilihan kita tentunya yang menarik, baik dalam agamanya, sikapnya, dunianya atau segala hal yang menunjang dalam penentuan jodoh. Setelah kriteria ada pada pilihan kita tentu saja kita akan lebih mengenal sifat dan tabeat/ karakter pasangan kita jika cocok lanjut ke jenjang pernikahan. 

Namun adakalanya masa penjajakan tidak seluruh sifat pasangan kita nampak hanya karakter yang menunjang kebutuhan waktu itu saja yang diperlihatkan kadang bisa bisanya saja untuk memperlihatkan tabiat yang baik supaya pasangan kita akan lebih tertarik pada kita. 

Padahal semua itu hanyalah drama atau trik, strategi halus dalam menaikkan rating jodoh. Nah hal itu akan nampak setelah kita membina bahtera rumah tangga dan menjalani hari hari bersama pasangan kita. Sifat dan tabiat yang sesungguhnya akan nampak pada saat berumah tangga.Tiada aurat sedikitpun justru segala kekurangan dan kelebihan muncul bersamaan kita menjalani kehidupan dalam rumah tangga. Selama itu ujian dan badai dalam berumah tangga akan datang silih berganti. Apakah kita akan tahan dengan itu semua ataupun kita akan kalah. 

Setelah menikah kita merasa dunia milik berdua. Kemesraan dalam bercinta dan keharmonisan dalam berkeluarga banyak diidam idamkan oleh semua orang. Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan kita menjadi biduk rumah tangga bisa terlewati dengan sukses. Pria mengganggap bahwa dialah pemimpin, ayah, suami yang baik dalam keluarga. Sedangkan wanita menganggap bahwa dia istri, ibu yang baik dalam keluarga. Dalam menjalin bahtera rumah tangga hubungan yang baik berawal dari keterbukaan, jujur dan bijaksana dalam segala hal. Komunikasi yang baik tentu saja bisa mewujudkan rumah tangga yang sakinah dan mawadah.

Dalam pengelolaan keuangan terutama, hal ini sangat sangat sensitif. Banyak perceraian dan prahara rumah tangga berawal dari perekonomian. Padahal dengan komunikasi yang baik, menerima pasangan kita dengan kekurangnya tentu bukan menjadi masalah. Makanya sebelum memutuskan untuk menikah teliti dulu sebelum menjadi atau mengambil keputusan. Jangan menjadikan alasan sesudah proses rumah tangga sedang berlangsung. Salah besar bila antara pasangan menuding saling menyalahkan dengan posisi seperti yang terjadi sekarang ini menjadi sumber masalah. 

Pasangan yang bisa melewati jalan terjal, krikil tajam dalam membina mahligai rumah tangga seperti melewati hari harinya dengan seorang pangeran atau permaisuri di surga. Mereka menjaga makna cinta, ikatan pernikahan dengan hanya mengharap ridho Allah semata. Sehingga ketika Allah memberikan ujian dalam rumah tangganya mereka sudah siap dengan segala resiko yang akan mereka lewati. Seperti takdir yang mereka terima ketika pasangan mereka harus meni ggalkan dunia pana untuk selama lamanya. 

Pasangan dimana tempat bertukar pikiran, bermanja manja dan melepas rasa rindu kini tidak akan pernah mereka rasakan lagi. Tetapi mereka ikhlas atas nasib mereka bila salah satu pasangan hidupnya akan meninggalkannya pada suatu saat. Indahnya takdir Allah sehingga pada saatnya pasangannya akan dipertemukannya lagi di Surganya Allah. 

Berbicara pasangan hidup dan bagaimana dalam menjalankan bahtera rumah tangga pasti tak luput dari masalah. Dan tak akan habis habisnya. Hanya saja kita tentu sebagai pasangan yang baik harus berusaha untuk menyingkapi masalah dengan lebih bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun