Mohon tunggu...
Hening Nugroho
Hening Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Laki-laki

Menulis itu sederhana Ig @hening_nugroho Waroenkbaca.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Garis Depan Konflik Ketegangan Nuklir di Semenanjung Korea dan Dampaknya bagi Dunia

30 Agustus 2024   10:18 Diperbarui: 30 Agustus 2024   10:48 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam situasi yang semakin berbahaya ini, diplomasi internasional harus memainkan peran yang lebih aktif. Namun, bukan diplomasi yang lemah dan penuh basa-basi. PBB dan negara-negara besar perlu menunjukkan otot diplomatik yang nyata, memaksa semua pihak untuk kembali ke meja perundingan. Jika tidak, ketegangan ini hanya akan semakin memanas dan bisa membawa kita ke titik tanpa jalan kembali.

Indonesia, dengan posisinya yang unik di Asia Tenggara, harus bertindak sebagai mediator yang kuat. Tidak cukup hanya menjadi penonton; Indonesia perlu menjadi pemain aktif yang memfasilitasi dialog dan mencari solusi jangka panjang. ASEAN bisa menjadi platform efektif, tetapi hanya jika negara-negara anggotanya bersatu dan mengambil sikap yang tegas dan terkoordinasi. Jika tidak, ASEAN hanya akan menjadi klub diskusi tanpa hasil nyata.

Dampak sosial dari ketegangan ini juga bisa berakibat panjang. Krisis pengungsi bisa terjadi, memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka dan menciptakan masalah kemanusiaan baru di Asia Timur. Indonesia perlu mempersiapkan kebijakan yang mendukung pengungsi dan meningkatkan kapasitas bantuan kemanusiaannya. Selain itu, kesadaran publik tentang risiko ini harus ditingkatkan melalui pendidikan dan program kesadaran masyarakat.

Dalam menghadapi ancaman ini, koordinasi regional dan global harus ditingkatkan. Teknologi terbaru dalam pemantauan satelit, pertukaran intelijen, dan sistem peringatan dini bisa membantu dalam mendeteksi dan merespons ancaman lebih efektif. Tetapi teknologi saja tidak cukup; kemauan politik dan diplomasi yang kuat juga sangat diperlukan.

Secara keseluruhan, situasi di Semenanjung Korea memerlukan perhatian global yang lebih serius dan tindakan nyata untuk mencegah eskalasi. Kita tidak bisa hanya berharap pada keberuntungan atau retorika diplomatik. Dibutuhkan pendekatan yang berani, kerja sama internasional yang lebih erat, dan kesiapan untuk menghadapi apa pun yang mungkin datang. Dalam konteks ini, Indonesia harus tetap waspada, proaktif, dan siap untuk berperan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Timur dan sekitarnya. 

Hanya dengan pendekatan yang tegas, ada harapan untuk mengurangi ketegangan dan mencegah konflik di Semenanjung Korea dan pada akhirnya, menciptakan dunia yang lebih aman bagi semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun