Dengan menempatkan Juniansyah di cover depan, Kompas mungkin ingin mengingatkan kita bahwa prestasi besar bisa datang dari kerja keras, disiplin, dan determinasi. Namun, ini juga bisa dibaca sebagai kritik halus bahwa di negeri ini, pahlawan sering kali datang dari mereka yang berhasil berjuang sendiri, sementara kita, yang hanya menonton, tetap berharap pada keajaiban.Â
Jadi, apa pelajaran dari semua ini? Mungkin saatnya kita mengangkat sesuatu yang lebih berat daripada sekadar remote TV atau jempol untuk scroll berita di smartphone. Juniansyah telah menunjukkan kepada kita bahwa beban terberat bisa diatasi dengan tekad yang kuat. Dan jika kita bisa belajar sesuatu dari itu, mungkin, kita juga bisa sedikit lebih baik dalam mengatasi "beban hidup" yang kita hadapi setiap hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H