Nasihat bapak pada Gringsing, "Nak, perdagangan disini sangat pesat, banyak hilir mudik perahu-perahu kecil, kapal-kapal asing banyak yang datang dan berlabuh," sambil menunjukkan lengannya, jarinya memutar mengitari laut, "tapi lihatlah Nak, sejauh kapal ini berlayar, tidak ada satu pun yang meremehkan kedaulatan laut kita, inilah tujuan dari poros maritim, tunjukkan dengan bangga kepada Majapahit."
Esok harinya, Gringsing mendatangi singgasana Demang, dengan niat dan tujuan ingin melamar putri cantiknya yang bernama Pinaka, tapi aneh, apa yang sudah Gringsing dengarkan kepada sang Demang adalah kehebatan bapaknya mengendarai Kapal Jung Jawa, mengatakan pesona rempah Majapahit, perjalanan maritim, dan perdagangannya yang hebat membuat Sang Demang tersenyum.
"Kau datang kesini hanya untuk mengatakan itu?" tanya Sang Demang.
Gringsing menggumam, lagi-lagi untuk menghadapi Sang Demang harus mempunyai lidah yang panjang dan alot, tapi dengan alasan yang menarik Gringsing menjawabnya tanpa ragu-ragu, hanya untuk mengucapkan itu.
"Setelah pernikahanku dengan Pinaka, akan aku lembarkan daun Buah Maja ke seluruh penjuru Nusantara, Tuan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H