Mohon tunggu...
Hening Nugroho Putri
Hening Nugroho Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret

Hobi membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pentingnya Belajar Linguistik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

27 Desember 2023   17:14 Diperbarui: 27 Desember 2023   17:42 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Peran Hakikat dan Bidang Interdisipliner Bahasa dalam Kehidupan Sehari-Hari

Hening Nugroho Putri dan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Mahasiswa dan Dosen pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Kita sebagai manusia perlu mempelajari linguistik. Terutama dalam kegiatan berkomunikasi, manusia tidak terlepas dari adanya komunikasi. Karena komunikasi sebagai bentuk interaksi antar sesama untuk menyampaikan maksud dan tujuan. Dengan adanya komunikasi dalam penggunaan bahasa pada pembelajaran Bahasa Indonesia manusia memerlukan pemahaman mengenai bahasa. Mengapa perlu adanya pemahaman dalam mempelajari bahasa? Karena Bahasa adalah suatu tanda ucapan yang memiliki makna yang diucapkan oleh penuturnya sebagai alat komunikasi. Dalam melakukan komunikasi pasti memiliki tujuan untuk mempelajari bahasa. Kita dapat menerapkan bahasa dengan baik dan benar sesuai apa yang nantinya diterima setelah mempelajari hal tersebut. Dari bunyi bahasa, bunyi yang dihasilkan, cara pengucapan kata secara baik dan benar serta mengerti makna pada kata.

Sama halnya dengan linguistik, menurut pendapat dari Kridalaksana (1983) menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu yang mempelajari, mengkaji atau menelaah hakikat dan seluk bahasa, yakni bahasa secara umum yang dimiliki manusia sebagai alat komunikasi atau linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menyelidiki bahasa secara ilmiah. Maka dari itu, linguistik sebagai pembelajaran dalam Bahasa Indonesia yang mempelajari bahasa dari seluk beluk, tujuan, struktur dan fungsi dalam penggunaan bahasa di kehidupan sehari-hari.

Untuk objek yang dimiliki oleh linguistik terbagi menjadi 2 bagian yaitu objek lisan sebagai objek primer dan objek tulis sebagai objek sekunder. Dalam sebuah bahasa yang secara lisan merupakan suatu bahasa yang keluar dari ucapan dalam berkomunikasi. Sedangkan, dari tulisan merupakan suatu bahasa yang diungkapkan melalui bahasa tulisan dalam sebuah komunikasi dengan bentuk secara tidak langsung atau melalui media surat. Disitulah dapat mengetahui gaya penulisannya, apakah sudah sesuai kaitannya dengan pembelajaran Bahasa Indonesia atau tidak dan mengetahui penggunaan bahasa yang digunakan pada tulisan.

Dalam berbagai kamus umum, linguistik didefinisikan sebagai 'ilmu bahasa' atau 'studi ilmiah mengenai bahasa' (Matthews, 1997). Ilmu bahasa tersebut bermanfaat untuk pembelajaran Bahasa Indonesia terutama seorang pendidik atau yang sedang menempuh kuliah program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mempelajari tentang bahasa dengan paham. Karena nantinya sebagai pendidik akan memberikan pegangan pengetahuan dan mengajarkan bahasa kepada peserta didiknya.

Pada hakikatnya mempelajari linguistik atau bahasa yang digunakan sebagai pembelajaran Bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai alat dari pendidik untuk menyampaikan dalam menggunakan bahasa dengan memiliki hubungan antara pembicara dan pendengarnya. Dari penyampaian yang diberikan mulai dari dasarnya mengenai hakikat bahasa. Hakikat bahasa itu sendiri memuat dari sifat bahasa yang dipelajarinya akan membawa kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari di pembelajaran Bahasa Indonesia pada komunikasi. Hakikat bahasa memuat tentang bahasa sistematik, manasuka, ucapan, simbol, mengacu pada dirinya, manusiawi dan komunikasi.

Abbas (2006: 125) menyebutkan bahwa untuk menentukan kemampuan berbahasa pada seseorang haruslah meliputi keempat faktor kemampuan yang terbagi ke dalam dua keterampilan pokok.

  • Keterampilan reseptif yaitu merupakan kegiatan penerimaan kode-kode bahasa yang disampaikan untuk kemudian dipahami oleh penerima (decode), termasuk di dalamnya ialah kemampuan membaca dan menyimak.
  • Keterampilan produktif yaitu proses kelahiran kode bahasa atau kemampuan menghasilkan (encode), di dalamnya terdapat kemampuan berbicara dan menulis.

Sebagai pendidik pembelajaran Bahasa Indonesia yang memiliki kemampuan berbahasa perlu memahami peserta didiknya dari seluruh aspek yang dimiliki, seperti aspek fisik, karakter maupun kecerdasan. Karena dari aspek tersebut pendidik memiliki tugas untuk membimbing peserta didiknya dalam pembelajaran, terutama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan dapat menunjang kemampuan peserta didik dalam berbahasa.

Pada linguistik selain memiliki kemampuan untuk pembelajaran, ada juga masalah yang dihadapi berupa kecerdasan linguistik yang dapat menurunkan pembelajaran Bahasa Indonesia. Kecerdasan linguistik terdiri dari menulis, bicara dan membaca. Dari kecerdasan itulah ada gangguan yang dinamakan dileksia (gangguan kemampuan dalam membaca), disgrafia (gangguan kemampuan dalam menulis) dan disartria (gangguan kemampuan dalam berbicara). Sehingga perlu adanya penyelesaian masalah tersebut dengan cara pelatihan secara bertahap yang dihadapi oleh pendidik di dalam pendidikan. Pendidik harus siap untuk menanggung resiko yang dihadapi peserta didiknya. Sebagaimana pendidik menerapkan peran linguistiknya dalam hal masalah tersebut dengan mengenalkan bahasa mulai dari hakikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun