Mohon tunggu...
Henik sriwahyuni
Henik sriwahyuni Mohon Tunggu... Guru - Mengajar di SMP Swasta, Ingin belajar menulis agar tak sia-sia Tuhan memberi kecerdasan, walau cerdasku belum sepadan tuntutan Alam

Lahir di wlingi Blitar pada 13 April 1975,Istri dan ibu dari 3 Arjuna dan 1 Srikandi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menangis Bersama

29 Desember 2021   12:58 Diperbarui: 1 Januari 2022   22:35 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Menuju Kiblat sarat dosa 

Merayu tuhan agar menjatuhkan ampunan

Melangkahlah  jangan berpaling 

Bersimpuhlah di arofah dalam sujud panjang

Memintalah penuh harap 

Akankah kelamku terhapus  tanpa syarat

 Sungguh tak pantas ku memaksa 

Karena terlalu sarat  dosa yang ku bawa

Namun karunia saudara 

Hingga tak sunyi saat lantunkan doa

 Tak  sendiri mengejar Raudhah-Nya

Saling menopang mengoyak shaf 

Mencumbu hajar Aswad

 Saling melindungi ditempat Mustajab 

Sungguh tak layak ku menambah Harap  Karena menangis bersama adalah taubat

Kini ingin bertemu selalu menganggu

Rindu mengulang masa bersama

Sekiranya pantas kembali kumemaksa 

Mengharap Engkau segera jawab

 Satu pinta dari tanya 

Ijinkan kami  menangis bersama

Kembali  ke pintu Multazam, Yang Mulia!




 





Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun