Dewasa ini MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator lebih sering diperhatikan dan digunakan sebagai identitas untuk mengenal kepribadian diri sendiri bahkan orang lain. Introvert dan ekstrovert sepertinya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Keduanya merupakan salah satu kategori biner MBTI mewakili bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain. Introvert lebih menyukai interaksi tertutup yang mendalam dengan seseorang dan akan mendapatkan energinya ketika sendiri. Sebaliknya, ekstrovert menyukai banyak interaksi sosial terbuka dan akan mendapatkan energi dari interaksi dengan orang lain.
Keduanya memiliki perbedaan pada lingkup interaksi dan pemerolehan energi. Meski begitu, banyak sekali mitos yang dilayangkan pada introvert karena kecenderungan interaksi sosialnya yang tertutup. Apa saja mitos tersebut?
1. Introvert selalu pendiam
Orang-orang yang pendiam selalu diartikan sebagai sosok introvert, sedangkan yang sering berbicara adalah ekstrovert. Pendiam dan introvert adalah dua hal yang berbeda. Introvert tidak selalu pendiam dan pendiam bukan berarti introvert. Pendiam mengacu pada kepribadian yang tidak terlalu banyak bicara dan sukar untuk mengatakan keinginannya. Sedangkan introvert lebih nyaman berinteraksi dalam lingkup tertutup, bahkan bersemangat dan berbicara banyak dalam lingkungan yang dirasa nyaman.Â
2. Introvert selalu pemalu
Seperti halnya pendiam, pemalu dan introvert adalah dua hal yang berbeda. Rasa malu adalah emosi manusiawi yang bisa dirasakan siapa saja. Pemalu merujuk pada seseorang yang tidak memiliki keberanian melakukan atau mengatakan suatu hal. Sifat introvert yang lebih senang mengatakan atau melakukan sesuatu pada lingkup sosial tertutup, agaknya dianggap sebagai pemalu padahal tidak begitu. Introvert akan melakukan atau mengatakan sesuatu dalam ruang lingkup yang dianggapnya nyaman, bukan berarti tidak berani melakukan atau mengatakan hal tersebut.
3. Introvert tidak asik
Introvert yang tidak terlalu suka bersosialisasi dalam lingkup ramai, seringnya dianggap sebagai orang yang tidak asik. Padahal, asik atau tidaknya seseorang tergantung dari bagaimana kecocokan obrolan atau kesukaan dengan orang lain. Introvert maupun ekstrovert keduanya bisa menjadi orang yang asik ketika kamu merasa nyaman dan 'nyambung' saat berbicara atau bergaul dengannya.
4. Introvert adalah antisosial
Merujuk pada KBBI, antisosial atau sering dikenal dengan ansos diartikan sebagai seseorang yang tidak suka bergaul, memiliki sikap menutup diri dari masyarakat, dan cenderung mengganggu ketenteraman umum. Introvert seringkali diisukan sebagai sosok ansos karena suka menyendiri. Nyatanya, introvert tidak melulu sendiri dan tetap bergaul dengan sosial sekitar. Sendiri dilakukan introvert untuk mengumpulkan energinya.Â
5. Introvert tidak mempunyai teman
Berbeda dengan ekstrovert yang aktif berinteraksi dengan banyak orang, introvert dianggap tidak memiliki banyak teman karena tidak terlalu menyukai interaksi seperti ekstrovert. Introvert cenderung menyukai hubungan mendalam dan dalam lingkup yang kecil, sehingga mereka juga memiliki teman. Bahkan, introvert cenderung memiliki hubungan pertemanan yang kuat meski dengan jumlah teman yang tidak seluas atau sebanyak ekstrovert.
6. Introvert tidak mau berada di tempat ramai
Lagi-lagi hal ini disebabkan karena introvert sering sendiri untuk recharge energinya. Introvert memang menyukai interaksi lingkup kecil, tapi bukan berarti introvert tidak mau berada di tempat ramai, seperti pesta, bukber kelas, dsb. Introvert juga bisa aktif dalam kegiatan tersebut, banyak bicara, maupun melakukan banyak hal. Hanya saja, energi introvert akan cepat terkuras, sehingga terkadang di tengah acara introvert akan merasa kelelahan atau tiba-tiba menjadi pendiam.
7. Public speaking introvert buruk
Kemampuan bicara di depan umum atau public speaking disebabkan karena beberapa faktor seperti kepercayaan diri dan keterampilan mengolah kata. Kedua faktor tersebut bisa dialami siapa saja, introvert maupun ekstrovert, sehingga tidak ada kaitannya. Introvert maupun ekstrovert dapat memiliki ketidakpercayaan diri dan keterampilan mengolah kata yang buruk yang mengakibatkan public speaking-nya buruk. Dan, kemampuan public speaking tidak hanya dimiliki oleh ekstrovert karena suka bergaul dan banyak bicara (umumnya). Ingat, introvert tidak selalu pendiam dan pemalu.Â
Bagaimana? Apakah kamu introvert yang sering dicap buruk karena mitos di atas? Atau ekstrovert yang justru menganggap introvert seperti mitos di atas? Mitos-mitos di atas datang karena stigma buruk dan salah pemahaman tentang introvert. Jadi, setelah mengetahui faktanya, jangan percaya mitos tersebut, ya! Let's be wise and don't judge people!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H