Mohon tunggu...
Henie Khoirunnisa Royanie
Henie Khoirunnisa Royanie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pragmatik sebagai Dasar Komunikasi Efektif dalam Kehidupan Sehari-hari

25 Desember 2024   23:57 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:00 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu linguistik yang mempelajari bagaimana konteks memengaruhi makna dalam komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman terhadap aspek pragmatik sangat penting untuk mencapai komunikasi yang efektif. Hal ini mencakup cara kita menggunakan bahasa sesuai dengan situasi, tujuan, dan hubungan sosial antara pembicara dan pendengar. Dengan memahami pragmatik, individu dapat menghindari kesalahpahaman yang sering terjadi akibat perbedaan interpretasi terhadap ujaran yang disampaikan.

Salah satu konsep kunci dalam pragmatik adalah konteks, yang mencakup latar belakang situasi, budaya, dan hubungan sosial. Misalnya, ungkapan yang sama dapat memiliki makna berbeda tergantung pada siapa yang berbicara dan kepada siapa mereka berbicara. Selain itu, pragmatik juga melibatkan implikatur, yaitu makna yang tidak diungkapkan secara eksplisit tetapi dipahami oleh pendengar berdasarkan konteks. Dengan memahami konteks dan implikatur ini, seseorang dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan serta harapan orang lain.

Pragmatik tidak hanya berperan dalam menyampaikan informasi, tetapi juga dalam membangun hubungan interpersonal yang baik. Dengan memperhatikan norma-norma sosial dan cara berbicara yang sesuai, individu dapat menunjukkan empati dan menghargai perasaan orang lain. Misalnya, penggunaan bahasa yang sopan dan penghindaran dari ungkapan yang bisa menyinggung perasaan orang lain sangat penting dalam interaksi sosial. Dengan demikian, pemahaman pragmatik menjadi dasar bagi komunikasi yang tidak hanya efektif tetapi juga harmonis dalam kehidupan sehari-hari, membantu menciptakan suasana saling pengertian dan kerjasama.

Bayangkan sebuah percakapan sederhana. Ketika berbicara dengan seorang teman dekat, nada dan pilihan kata yang santai terasa wajar. Namun, ketika berbicara dengan atasan di tempat kerja, bahasa formal dan sikap yang lebih sopan menjadi kebutuhan. Perbedaan ini terjadi karena kita secara intuitif memahami konteks situasional, yang merupakan salah satu aspek utama pragmatik.

Paul Grice, seorang ahli linguistik, mengemukakan prinsip-prinsip dasar untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Dalam setiap percakapan, kita diajak untuk memberi informasi secukupnya, tidak berlebihan, atau terlalu sedikit. Kita juga harus memastikan bahwa informasi tersebut benar, relevan, dan disampaikan dengan cara yang jelas. Prinsip ini sering kali tanpa sadar kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika menjelaskan arah jalan kepada orang asing atau membahas pekerjaan dengan kolega.

Selain itu, komunikasi bukan hanya tentang apa yang dikatakan (lokusi), tetapi juga tentang apa yang dimaksud (ilokusi) dan efek yang dihasilkan (perlokusi). Misalnya, ucapan "Tolong tutup pintunya" dapat menjadi permintaan sopan atau perintah, tergantung pada intonasi dan situasi. Dengan memahami tindak tutur ini, kita dapat mengelola percakapan lebih baik, menghindari kesalahpahaman, dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis.

Pragmatik juga membantu meningkatkan empati. Ketika kita berusaha memahami maksud dan konteks dari ucapan lawan bicara, kita menunjukkan penghargaan terhadap perasaan dan kebutuhan mereka. Dengan demikian, komunikasi yang didasari pragmatik tidak hanya efektif, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih nyaman dan penuh pengertian.

Dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari hubungan personal hingga profesional, pragmatik menjadi jembatan untuk menyampaikan ide dan membangun koneksi. Dengan menguasai prinsip-prinsip ini, kita tidak hanya berbicara, tetapi juga benar-benar berkomunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun