Bukanlah sebuah kebetulan bahwa kita, sebagai generasi yang terus-menerus terhubung, lebih sering merasa cemas daripada damai. Kita mengisi hidup kita dengan informasi, namun jarang sekali memberi ruang untuk merenung, untuk mempertanyakan apa yang kita konsumsi. Tidak ada lagi ruang bagi pikiran untuk berpikir, hanya ada ruang untuk menerima.
---
Di tengah semua ini, ada satu pertanyaan besar yang harus kita hadapi. Apakah kita akan terus membiarkan diri kita hanyut dalam arus informasi yang tak berujung, ataukah kita akan memilih untuk menyaring dan memberi ruang bagi pikiran kita untuk beristirahat? Seperti dalam cerita-cerita tentang para petani yang kehilangan tanah mereka untuk mengejar kehidupan sebagai pegawai, kita pun mungkin kehilangan sesuatu yang jauh lebih penting dalam diri kita---kemampuan untuk memproses dan memaknai.
Kita bisa menyaring informasi, memberi ruang bagi diri kita untuk memilih mana yang penting dan mana yang hanya gangguan. Namun, itu memerlukan lebih dari sekadar keputusan untuk berhenti sejenak. Itu membutuhkan keberanian untuk melepaskan apa yang tampak penting, dan memilih untuk hidup dengan lebih sederhana---hanya dengan informasi yang benar-benar kita butuhkan.
Sebelum kita terperangkap sepenuhnya dalam kebisingan, mari mulai menyaring, memberi ruang, dan kembali mendengarkan pikiran kita. Agar kelak, kita tidak hanya menjadi konsumen informasi yang kelelahan, tetapi manusia yang mampu memilih dan memahami.
#DetoksInformasi #KualitasLebihPenting #PikiranSehat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI