Gedung Museum Konferensi Asia Afrika
Gedung Museum Konferensi Asia Afrika berlokasi di Jalan Asia Afrika Nomor 65 Bandung. Gedung Museum Asia Afrika ini terletak di Gedung Merdeka, sehingga Museum KAA memiliki hubungan yang erat dengan Gedung Merdeka. Secara keseluruhan Gedung Merdeka memiliki dua bangunan utama, yang pertama disebut Gedung Merdeka sebagai tempat sidang utama, sedangkan yang berada di samping Gedung Merdeka adalah Museum Konferensi Asia Afrika.
Museum yang melukis sejarah bagi politik luar negeri Indonesia ini digunakan untuk mengenang peristiwa Konferensi Asia Afrika. Museum ini dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia dan berada di bawah wewenang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. sementara pengelolaannya di bawah koordinasi Departemen Luar Negeri dan Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Jawa Barat. Saat ini, UPT Museum Konferensi Asia Afrika berada dalam koordinasi Direktorat Diplomasi Publik.
Tragedi Sebelum Konferensi Asia Africa
konferensi Asia Africa diadakan ketika politik di Indonesia sedang cukup memanas. Pada saat itu Indonesia menghadapi pemberontakan dari kelompok-kelompok yang ingin memisahkan diri, satu diantaranya yaitu pemberontakan DI/TII. Pemberontakan ini terjadi di Jawa Barat dan berlangsung cukup lama dan kerap meresahkan masyarakat. Meskipun kondisi politik yang cukup memanas, Indonesia akhirnya dapat menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika dengan aman dan lancar.
Sejarah Konferensi Asia Afrika
Konferensi Asia Africa dilaksanakan 18-24 April 1955. Pada saat pembukaan KAA, Presiden pertama Indonesia, Soekarno menyampaikan pidato dengan judul "Let a New Asia and a New Africa be Born". Pembukaa KAA ini dihadiri oleh perdana menteri dari beberbagai negara Asia dan Africa, yaitu India, Burma, Indonesia, Sri Lanka, dan Pakistan.