Mohon tunggu...
heni arasyd
heni arasyd Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

philocalist💐🪶

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

teori atachment di kembangkan oleh john bowlby dan di perluas oleh mary ainsworth

18 Januari 2025   07:46 Diperbarui: 18 Januari 2025   07:46 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8. Teori Attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth adalah salah satu teori yang sangat berpengaruh dalam psikologi perkembangan, terutama dalam memahami hubungan emosional antara anak dan pengasuh mereka. Attachment merujuk pada ikatan emosional yang kuat yang terbentuk antara anak dan orang yang merawat mereka, yang dianggap penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak. Bowlby dan Ainsworth menjelaskan bagaimana ikatan ini terbentuk, berkembang, serta pengaruhnya terhadap perkembangan psikologis anak di masa depan.

John Bowlby dan Dasar-Dasar Teori Attachment

John Bowlby, seorang psikolog asal Inggris, dianggap sebagai pelopor teori attachment. Ia berpendapat bahwa attachment adalah respons biologis yang penting untuk kelangsungan hidup anak. Bowlby menekankan bahwa anak-anak terlahir dengan sistem biologis yang memfasilitasi pembentukan ikatan dengan pengasuh mereka, terutama ibu, sebagai upaya untuk menjamin perlindungan dan kelangsungan hidup mereka. Teori Bowlby berfokus pada beberapa aspek penting:

  1. Kebutuhan Attachment sebagai Kebutuhan Primordial
    Bowlby menganggap attachment sebagai kebutuhan dasar manusia yang setara dengan kebutuhan biologis seperti makan dan tidur. Menurutnya, bayi terlahir dengan kemampuan untuk mencari perhatian dan merespons secara emosional terhadap pengasuh mereka, yang bertujuan untuk memastikan mereka mendapatkan perhatian dan perawatan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.

  2. Internal Working Models (Model Kerja Internal)
    Bowlby berargumen bahwa pengalaman awal anak dengan pengasuh mereka membentuk "internal working models" atau model kerja internal tentang bagaimana hubungan interpersonal seharusnya berfungsi. Ini adalah representasi kognitif yang terbentuk berdasarkan pengalaman hubungan pertama anak, yang memengaruhi pandangan mereka tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan hubungan sosial di masa depan.

  3. Keamanan Attachment
    Bowlby menyatakan bahwa keamanan attachment adalah aspek kunci dalam perkembangan anak. Anak yang memiliki attachment yang aman dengan pengasuhnya merasa dilindungi dan dapat menjelajahi dunia dengan rasa percaya diri. Sebaliknya, anak yang mengalami ketidakpastian atau ketidakamanan dalam hubungan attachment mereka dapat mengembangkan kecemasan atau masalah perilaku.

Mary Ainsworth dan Penelitian Empiris tentang Attachment

Mary Ainsworth, seorang psikolog asal Amerika Serikat, memperluas teori attachment Bowlby dengan penelitian empiris, salah satunya adalah melalui eksperimen yang dikenal dengan nama "Strange Situation" (Situasi Aneh). Ainsworth berfokus pada cara anak-anak merespons perpisahan dan pertemuan kembali dengan ibu mereka dalam situasi yang terkontrol, yang digunakan untuk mengidentifikasi pola-pola attachment yang berbeda.

Ainsworth mengidentifikasi tiga tipe utama attachment berdasarkan respons anak-anak dalam "Strange Situation":

  1. Attachment Aman (Secure Attachment)
    Anak dengan attachment aman menunjukkan kecemasan yang moderat ketika ibu mereka pergi, tetapi merasa lega dan nyaman saat ibu kembali. Mereka menggunakan ibu mereka sebagai "basis aman" untuk menjelajahi lingkungan sekitar. Anak-anak ini cenderung lebih percaya diri dan memiliki hubungan interpersonal yang sehat di kemudian hari. Mereka merasa bahwa pengasuh mereka dapat diandalkan untuk memberikan kenyamanan dan dukungan ketika dibutuhkan.

  2. Attachment Cemas-Ambivalen (Anxious-Ambivalent Attachment)
    Anak dengan attachment cemas-ambivalen menunjukkan ketakutan yang kuat dan kecemasan yang berlebihan saat ibu mereka pergi, namun saat ibu kembali, mereka kesulitan untuk mendapatkan kenyamanan dan sering kali menunjukkan perilaku yang bercampur, seperti marah atau merajuk. Anak-anak ini cenderung merasa tidak yakin apakah pengasuh mereka akan selalu hadir atau dapat diandalkan, yang dapat berdampak pada rasa kecemasan mereka dalam hubungan interpersonal di masa depan.

  3. Attachment Menghindar (Avoidant Attachment)
    Anak dengan attachment menghindar menunjukkan sedikit atau tidak ada respons terhadap perpisahan atau pertemuan kembali dengan ibu mereka. Mereka cenderung menghindari atau menarik diri dari pengasuh mereka, bahkan ketika ibu mereka kembali. Anak-anak ini mungkin belajar untuk mengandalkan diri mereka sendiri dan menunjukkan sedikit kebutuhan untuk dekat dengan pengasuh mereka. Perilaku ini sering kali terkait dengan pengalaman pengabaian emosional atau kurangnya responsif dari pengasuh.

Kemudian, Ainsworth juga mengidentifikasi attachment disorganize (disorganisasi), yaitu anak yang menunjukkan perilaku yang kacau atau bertentangan saat berinteraksi dengan pengasuh mereka, sering kali karena trauma atau ketidakpastian yang serius dalam hubungan attachment.

Dampak Attachment Terhadap Perkembangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun