Mohon tunggu...
Heni Anggraini
Heni Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi dari Universitas Negeri Medan

Saya kuliah mengambil jurusan Pendidikan Matematika Saya menyukai kesenian, dan hobi saya dibidang musik dan seni lukis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Penting Coding Diperkenalkan Sejak Usia Dini?

19 Mei 2023   12:30 Diperbarui: 3 Juni 2023   01:32 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Narenda Wicaksono, CEO startup developer lokal, Dicoding, anak-anak belum terlalu perlu untuk belajar coding. Usia wajar untuk mulai mempelajarinya, menurut Narenda adalah pada jenjang SMP.

Tuturnya : "Karena menurut saya, kalau anak-anak belajar coding itu sebenarnya yang penting mereka belajar logikanya dulu. Kemudian kita tidak boleh buat mereka jadi frustasi, ini banyak kejadian orang belajar coding mereka stres akhirnya tak mau belajar lagi," jelas Narenda.

Pelajaran coding bagi anak usia SMP bisa dimulai dengan membuat game dengan tingkat pemula. Menurut Narenda, membuat game ringan lebih menyenangkan bagi anak-anak karena mereka bisa melihat hasilnya. Terlebih, teorinya tidak serumit membuat aplikasi berat yang berkutat pada konsep dan materi. Narenda menyebut Dicoding sendiri tengah menyiapkan kurikulum coding khusus untuk anak-anak. Namun kendal terbesar adalah ada di kemampuan self learning anak-anak yang dinilai masih minim. Yang  menjadi perbincangan saat ini banyak anak yang dipaksa les coding namun kenyataan kemampuan anak tersebut minim.

 Peluang usaha kursus coding di Indonesia

 Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat, kebutuhan pasar atas pekerjaan ahli kode komputer atau biasa disebut coder dan programmer terus meningkat. Laporan dari Burning Glass di 2016 menunjukkan ada tujuh juta lapangan pekerjaan bagi para coder dan hal itu sangat impresif sejauh 12% dari rata-rata serapan lapangan pekerjaan secara global (mediaindonesia.com, 2017).Hal ini berdampak kepada mulai membludaknya minat siswa untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi pada jurusan yang terkait dengan teknologi informasi. Selain itu fenomena yang terjadi adalah menjamurnya perusahaan atau perseorangan yang membuka jasa kursus coding secara non formal baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.

Untuk belajar coding, biaya yang dikenakan berbeda-beda tergantung usia. Jika diambil salah satu sample yaitu Di Coding Next Indonesia yang dikutip dari cnbcindonesia.com, biaya pembelajaran untuk anak usia 4 sampai 7 tahun berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. Sementara kelas buat anak umur 8 tahun hingga 16 tahun antara Rp 8 juta hingga Rp 20 juta bergantung pembelajaran yang diambil. Ada pula harga buat anak milenial atau orang dewasa yang pergi ke sekolah coding hanya untuk membuat website atau menciptakan aplikasi baru (cnbcindonesia.com).

Yang banyak dipertanyakan sekarang adalah apakah penting coding diajarkan untuk anak-anak? atau hanya bisnis belaka?

Coding penting di perkerkenalkan sejak anak usia dini. Karena dengan belajar coding, anak-anak dapat belajar menggunakan algoritma dasar dan berpikir tentang penemuan masalah dan pemecahan masalah secara kreatif. Dalam proses pembuatan aplikasi, anak juga bisa belajar ketekunan, kesabaran, dan keberanian untuk mencoba. Skill seperti berpikir logis, sistematis, kreatif, berani mencoba, dan lain-lain merupakan kumpulan soft skill yang bisa dipelajari sambil belajar coding. Kemampuan soft skill ini akan berguna dalam perkembangan anak dan sebagai bekal hidup. Kemampuan coding juga meningkatkan daya saing di era teknologi yang sangat kompetitif. Mereka yang memiliki keterampilan coding tentu lebih berharga daripada keterampilan tradisional lainnya. Menggunakan teknologi dengan cara yang positif, seperti belajar kode, juga membantu mengatasi teknologi yang berkembang pesat. Seperti yang kita semua tahu, paparan teknologi sejak usia muda sekarang tidak bisa dihindari. pembelajaran coding anak usia dini sebaiknya diperkenalkan dasar-dasarnya saja tidak perlu harus membuat suatu program yang membutuhkan logika, sehingga anak menjadi tertarik dalam dunia codingan, dan sebaiknya untuk membuat suatu program yang berat bisa dimulai dari anak SMP.

Referensi

Fauzi, H. (2020). Pemanfaatan Teknologi Gadget Terhadap Pengaruh Sosial Emosi AUD dalam Konsep Pembelajaran Literasi digital. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 20(1), 50-53.

Grover, S., & Pea, R. (2013). Computational thinking in K--12: A review of the state of the field. Educational researcher, 42(1), 38-43.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun