Mohon tunggu...
Heni Mulyati
Heni Mulyati Mohon Tunggu... -

Syarat jalan2 di sini:\r\n1. Niat, 2. Gak boleh serius, 3. Boleh debat, 4. Gak boleh sakit hati, 5. Menerima perbedaan pendapat, & 6. Kalo kurang jelas, kembali ke no.1\r\n\r\n-----\r\nRelawan konselor di salah satu Lembaga Sosial, CMM PKBI DKI Jakarta bidang konseling, kesehatan reproduksi, dan HIV&AIDS.\r\n\r\nTrainer, fasilitator, moderator, MC (kecuali nikahan), notulen, pada berbagai event dan pelatihan. Salah satu pendiri lembaga pelatihan di Jakarta.\r\n-----\r\nMenjadi konselor sekolah atau guru BK di SDI Al Azhar 27 Cibinong\r\nKontak ke laila008@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cara Sang Filsuf Memilih Istri

23 Mei 2011   07:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:20 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seorang pemuda berniat untuk menikah, kemudian ia diperkenalkan kepada seorang wanita. Ia lalu meminta nasehat kepada seorang filsuf, di antara ketiga wanita itu mana yang sebaiknya dipilih. Oleh sang filsuf ia diminta menguji ketiga wanita itu dengan memberikan kepada masing-masing sebuah kalung emas. Lalu sang pemuda melakukan perintah itu. Wanita pertama yang menerima kalung tersebut merasa senang dan kemudian berkata,"Alangkah bagusnya kalung ini, aku belum pernah menerima kalung seperti ini sebelumnya". Wanita kedua juga menerima kalung tersebut lalu berkata, "Bagus sekali kalung ini, tentunya ia akan lebih indah jika ada liontin permata yang menghiasinya". Sedangkan wanita yang ketiga tidak mau menerima kalung melainkan langsung berkata," Simpan saja kalung itu aku tidak memerlukannya, karena cintamu saja sudah cukup bagiku." Si pemuda lalu menceritakan reaksi ketiga wanita itu kepada sang filsuf. Berdasarkan reaksi ketiga wanita tersebut sang filsuf pun  menjelaskan, Wanita yang pertama adalah seorang yang pandai bersyukur dan akan senang dengan pemberian suaminya. Wanita kedua adalah wanita yang tidak pandai bersyukur dan akan menuntut melebihi kemampuan suaminya. Wanita ketiga adalah wanita yang tidak dewasa dan tidak realistis, dia tidak tahu bahwa berumah tangga tidak cukup hanya bermodal cinta saja. Berdasarkan penjelasan tersebut si pemuda akhirnya memilih wanita yang pertama. ------------ *Tulisan di atas saya copy paste dari Note FB milik Arsila Hastuti, semoga menjadi inspirasi bagi semua :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun