Mohon tunggu...
Heni Susilawati
Heni Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - life with legacy

senang menulis tentang politik, demokrasi dan pemilu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebiasaan Membaca dan Indeks Demokrasi Sebuah Negara

22 September 2021   09:05 Diperbarui: 22 September 2021   15:50 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Alasan mengapa kita harus rajin membaca buku? Dua alasan diantaranya yaitu menambah wawasan dan pengetahuan serta  memiliki pemikiran yang luas. Demokrasi dengan instrumen teknisnya berupa pemilu ataupun pilkada, mensyaratkan kualitas literasi yang baik. Kebiasaan serta kemampuan membaca informasi itu sangat diperlukan agar memahami informasi kepemiluan dari penyelenggara dan peserta pemilu. Literasi yang baik juga penting agar mampu berpartisipasi dengan baik sebagai warga negara dalam kehidupan ketatanegaraan kita. Asumsinya, warga yang memiliki kebiasaan membaca buku yang rutin dengan kualitas buku bacaan yang memberi informasi, pengetahuan dan wawasan; akan mudah berpartisipasi secara politik. 

The Economist Intelligence Unit pada tahun 2020 mencatat, negara Nordik tersebut berada diperingkat ke-6  sebagai negara demokrasi penuh. Parameter yang diukur untuk menentukan bagaimana indeks demokrasi sebuah negara yakni proses pemilihan umum dan pluralisme, kebebasan sipil, berjalanannya pemerintahan, partisipasi politik dan budaya politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun