Kalau saya bilang suara saya pas-pasan, maka itu bukan sekedar rendah hati namun memang begitu adanya. Sehingga saat ada viewer youtube berkomentar “Duuh naratornya rek. Gak blas..” maka saya justru tertawa terpingkal-pingkal. Dari awal saya khan sudah tahu itu, namun karena orang dekat tak ada yg mau maka apa boleh buat.
Untuk berbagi, kita khan tak perlu harus menjadi Habibe, Rudy Hartono atau siapapun, menjadi diri sendiripun, boleh kok. Maka saya jawab “Yahh, gimana lagi. Sudah berusaha mas. Makasih telah mampir” dan beliau menjawab “No Problem”. Nah Siiip khan.
Komunikasi tsb adalah real, dan dapat rekan lihat di video Narasi “Mengapa SBY Sangat Berkepentingan dg Kasus Ahok”
Nah itulah indahnya berbagi, kita tak akan tersinggung apalagi marah. Karena semua yg kita lakukan adalah ikhlas dan sesuai dengan minat kita. So, apalagi yg anda tunggu rekan-rekan. Berbagilah sesuai hasrat dan minat anda dan semuanya akan terasa Indah.
Bagi rekan Kompasianer, oish-cleochyn, saya mohon maaf karena belum menarasikan artikelnya padahal Beliau telah meminta pada saya di artikel saya terdahulu. Itu hanya karena momentum saja. Sekarang ini sedang rame-ramenya politik, sedang beliau artikelnya lebih banyak di Olah Raga. Sabar ya pak.
Bagi rekan yg ingin tahu caranya membuat tayangan seperti ObrolanKita, sebetulnya saya telah membuat artikel berjudul “Pengalaman Transform Artikel Kompasiana Jadi Video Youtube”. Silahkan baca dulu artikel tsb dan bila merasa kurang, silahkan request saja, rekan-rekan.
Akhir kata, Selamat Berkarya dan Selamat Berbagi. Berbagi itu Indah. Cherio bye bye.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H