Mesti bahagia, senang, kecewa atau sedih jika melihat kondisi PSSI, otoritas yang menaungi olahraga bola sepak di nusantara ini sekarang teronggok laksana barang tak guna dan beku seperti butiran salju meski ada angin sepoi-sepoi yang menggoyang salju kesana kemari lewat tingkah polah ketua PSSI tersingkat sejak PSSI resmi di bentuk di kota Solo 85 Tahun Silam yaitu Tuanku La Nyalla M ("sebutan fans untuk sang idola La Nyalla Matalitti") pasca Menpora Mengkartu Merah PSSI hingga dengan sangat terpaksa PSSI mesti direm mendadak hingga lock breaking dan berhenti total. Namun bukan La Nyalla kalau diam saja saat didzolimi, dia pasti akan berontak dengan balik menyerang kalau perlu mengigit dan hal ini sudah mulai dilakukanseperti lobby ke Menpora Nahrowi hingga sowan ke KOI & KONI agar proses pembalseman PSSI biar membeku sehingga tidak terjadi pembusukan bisa dianulir oleh Menpora akan tetapi rasanya lobby akan sia-sia sehingga ujung-ujungnya akan bisa ditebak kalau La Nyalla akan membuat Menpora tandingan seperti yang dulu pernah dilakukan yaitu membuat PSSI tandingan berjuluk KPSI. Ini Peristiwa akan sungguh menarik & patut ditunggu saat La Nyalla berani membuat MENPORA Tandingan.
Namun rasanya tak akan mudah membuat MENPORA tandingan seperti semudah membuat KPSI seperti yang pernah dilakukan oleh La Nyalla hingga mampu mengkudeta PSSI asli yang membuat Pimpinan PSSI asli seperti sosok boneka yang tiada punya kewenangan menentukan kebijakan. Maka dari pada pusing membuat MENPORA tandingan yang bisa berefek bakal dibedil tentara atau polisi karena itu tindakan makar dan melecehkan badan milik negara maka alangkah baiknya kalau PSSI ditawarkan saja ke negeri tetangga, siapa tahu ada yang mau mengakusisi PSSI setelah Menpora kepanjangan tangan Bangsa Indonesia sudah mencampakkan PSSI. Ingat Malaysia itu suka mengklaim apa saja milik Bangsa Indonesia maka tiada salahnya PSSI ditawarkan ke Malaysia siapa tahu Malaysia siap mengklaim atau membangkitkan lagi PSSI yang beku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H