Mohon tunggu...
Hengky Jita
Hengky Jita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis yang ingin memuliakan nama Allah Tritunggal.

Menulis untuk membagikan opini kepada masyarakat secara umum dan orang Kristen pada khususnya akan adanya peperangan rohani dalam kehidupan sehari-hari yang terjadi di alam spiritual yang tidak kasat mata tapi nyata ada dan sangat besar dampaknya. Dengan demikian lebih membutuhkan meluangkan waktu berelasi dengan Allah Tritunggal demi meninggikan nama-Nya dan memuliakan Dia.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Asal Usul Manusia dari Tuhan Allah

1 Desember 2022   18:16 Diperbarui: 1 Desember 2022   18:23 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pendahuluan

Asal usul manusia tentunya diciptakan oleh Allah Tritunggal seperti yang tertulis dalam Alkitab pada kitab Kejadian pasal 1 yaitu pada penciptaan awal bumi dan seluruh isinya. Namun demikian, peneliti sains Charles Darwin berpendapat bahwa manusia merupakan keturunan binatang setelah dia melakukan penelitian yang empiris dengan rangkaian observasi yang menghubungkan kehidupan manusia dengan binatang.

[1] Salah satu teori Darwin yang dikenal dengan istilah teori Seleksi Alam atau The Survivor of the Fittest menerangkan bahwa individu yang lebih unggul yang akan bertahan hidup.[2] Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari spesies binatang yang sama dengan kera yang mulai berevolusi di benua Afrika.[3] Richard Leakey sepakat dengan pendapat Darwin yang mengatakan manusia pertama kali berevolusi di Afrika, namun menyatakan pendapat Darwin tentang cara berevolusi manusia adalah keliru. Hal lain yang menarik untuk dibahas adalah tentang asal bumi tempat hunian manusia tercipta.

Ada ilmuwan yang berpendapat bahwa bumi yang manusia huni tercipta oleh suatu proses ledakan dahsyat bermilyar-milyar tahun yang lalu, hal ini biasa dikenal dengan istilah teori Ledakan Dahsyat (Big Bang)[4].

Hank Hanegraaff mengatakan bila bumi yang merupakan bagian dari alam semesta diciptakan dengan teori Ledakan Dahsyat maka hal ini memberikan suatu kredibilitas pada tulisan dalam Alkitab yang menuliskan TUHAN Allah menciptakan alam semesta mulai dari nol. Berbagai pendapat tentang teori Ledakan Dahsyat ini dikaitkan dengan penciptaan bumi dan alam semesta tetapi hal ini tidak menceritakan bagaimana teori Darwin tentang evolusi manusia dari masa purba sampai dengan masa kini. 

  

Ilmuwan menentang Teori Darwin

Selain dari kalangan agama, Darwin juga menghadapi bantahan dari sesama ilmuwan yang berkeyakinan menemukan pemikiran dan bukti-bukti terhadap kelemahan teori evolusi yang dicetuskan oleh Darwin. Rebecca Stefoff mengemukakan bahwa teori evolusi Darwin mempercayai proses transformasi yang lambat dan bertahap dari satu spesies menjadi spesies lain; Namun demikian, tidak pernah ditemukan fosil bentuk peralihan yang seharusnya ada antara spesies lama dan spesies baru.

[5] Stefoff mengatakan bahwa Darwin sangat memahami bahwa catatan fosil peralihan ini tidak lengkap dan mengharapkan kemajuan penelitian paleontogi membantu penemuan fosil-fosil baru yang akan mencatat sejarah bentuk-bentuk fosil peralihan yang dibutuhkan; Namun, hal tersebut tidak terjadi.

Bantahan lain terhadap teori Darwin adalah terkait waktu di mana Darwin menyakini semua evolusi terjadi melalui akumulasi lambat dari modifikasi-modifikasi kecil tak terlihat dan melalui proses berabad-abad lamanya.[6] Darwin sependapat dengan ahli geologi Charles Lyell yang menyatakan bahwa usia bumi sudah ratusan juta tahun; 

Bahkan, menurut hitungan Darwin pada tahun 1859, usia bumi telah mencapai 300 juta tahun sejak jaman dinosaurus.[7] Lanjut Stefoff, pada tahun 1862 seorang ahli fisika bernama Sir William Thomson yang juga dikenal dengan Lord Kelvin, mengutarakan bahwa usia bumi tidak mungkin telah disinari matahari selama waktu yang sangat lama seperti yang dikatakan Lyell dan Darwin. Menurut Lord Kelvin, dengan pendekatan ilmu fisika, perkiraannya usia bumi hanya sekitar 100 juta tahun sedang ilmuwan lain menyatakan usia bumi paling hanya 24 juta tahun saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun