Menurut Stefoff, Darwin yakin bahwa Kelvin salah tentang usia bumi, tetapi dia tidak tahu cara membuktikannya dan Darwin mengakui bahwa bantahan Kelvin adalah bantahan yang paling berat yang dihadapi teori evolusinya.[8] Tentunya sebagai orang Kristen kita percaya bahwa alam semesta, manusia, dan hewan diciptakan oleh TUHAN Allah dengan cara berfirman. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam tulisan ini.
Â
Manusia ciptaan TUHAN Allah
Pada Kejadian pasal 1 sangat jelas dikatakan bahwa TUHAN Allah menciptakan seluruh alam semesta termasuk bumi dan isinya yaitu tanaman, hewan, dan termasuk manusia. Dalam kitab suci secara spesifik dikatakan pada Kej. 1:26-27, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita ... maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka". Itulah manusia pertama ciptaan TUHAN Allah yang dinamakan Adam dan Hawa.
Selanjutnya manusia beranak cucu turun temurun sampai kepada jaman Nuh, ke jaman Abraham, ke jaman Yesus Kristus dan seterusnya ke jaman kita saat ini. Hendra Rey mengatakan manusia bukan hasil proses pengembangan alami dari makhluk yang lebih rendah tingkatannya seperti yang dikembangkan oleh teori naturalis.[9] Manusia bukan merupakan hasil evolusi dari hewan seperti yang dipercaya oleh Darwin. Dari Kejadian pasal 1 sangat jelas dikatakan manusia diciptakan oleh TUHAN Allah sesuai dengan gambar dan rupa-Nya.Â
Manusia diciptakan Allah dengan kemampuan untuk berkreasi, mengatur, peduli, menyayangi, sabar, setia, berbelas kasihan dan lain sebagainya. Kejatuhan manusia dalam dosa telah merusak rupa orisinil manusia sebagai ciptaan Allah yang sempurna. Hanya dengan tebusan darah Kristus yang bisa memulihkan kondisi rupa manusia ciptaan TUHAN Allah melalui proses pemilihan, pembenaran, pengudusan dan pemuliaan kekal kepada kondisi kualitas rupa manusia seperti yang Allah inginkan di awal penciptaan. Beberapa teolog Kristen membagikan pendapat mereka terkait rupa manusia yang rusak akibat kejatuhan dalam dosa, manusia yang adalah ciptaan TUHAN Allah.
Â
Kerusakan Rupa Manusia Ciptaan Allah Menurut Irenaeus
Menurut Anthony A. Hoekema bahwa Irenaeus berpendapat sejak manusia jatuh dalam dosa, keserupaan manusia dengan Allah telah hilang, sedangkan gambar Allah masih tetap ada.[10] Menurut Irenaeus, manusia yang jatuh masih memiliki gambar Allah, tetapi untuk memulihkan keserupaan dengan Allah yang hilang saat kejatuhan manusia dalam dosa, manusia memerlukan karya Roh. Kristus telah datang ke bumi untuk menebus dosa manusia dan lewat diri Kristus telah memulihkan rupa Allah dalam diri manusia, tentunya orang yang percaya kepada Kristus. Orang Kristen yang mengikuti seluruh perintah-perintah Bapa, rupa diri mereka akan semakin serupa Kristus yang adalah rupa Allah sendiri.
Â
Kerusakan Rupa Manusia Ciptaan Allah Menurut John Calvin