Mohon tunggu...
Yogie
Yogie Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

suka cerita | kopi | berimajinasi tentang bumi manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Kau, Malam dan Ikhlas

27 Juni 2024   06:52 Diperbarui: 27 Juni 2024   06:54 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antara Kau, Malam dan Ikhlas 

Kenapa kau? masih saja menaruhnya di mata. Sedangkan hati adalah tempat orang-orang menaruh kekasihnya.

Kenapa kau? Kembali menunggu malam. ketika ia meninggalkanmu, pula lebih memilih jalannya dan kau putus asa.

Kenapa kau? Pergilah temui Kahlil dan ia akan membaca puisi cintanya. Bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya.

Kenapa kau? Kendati menunggu telepon genggam berdering. Mata; kristal waktu yang tembus pandang, telah dibacakan jok pin.

Kenapa kau? Rocky bercerita tentang rindu; Rindu adalah embun malam, masih setia menanti pagi, kendati menjadikannya tiada.

Untuk kau, antar malam dan ikhlas. Dengarlah, puisi penyair idolaku Sapardi; ia akan mengantarmu, entah kemana kau berlabuh.

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana". "Dengan kata, yang tak sempat diucapkan kayu kepada api". "Dengan isyarat, yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan ".

2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun