Mohon tunggu...
Hengky Pranata
Hengky Pranata Mohon Tunggu... -

Fastabiqul khoirot

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berhentilah!! Bicara "Toleransi" di Indonesia

9 Agustus 2013   03:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:30 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pungli mungkin hampir sama dengan korupsi dan salah satu bentuk klasik korupsi kemudian pungli juga setali tiga uang dengan suap menyuap.

Perbedaannya,pada pungli pihak yang meminta lebih aktif,memaksa,tanpa malu-malu dan untuk suap menyuap ialah pada pihak yang memberi maupun menerima biasanya sama-sama aktif,

pungli dan suap menyuap banyak kita temui pada ruang pelayanan publik,sebagai contoh untuk pungli bisa kita lihat pada oknum-oknum yang meminta pungutan di jalan dimulai dari yang berseragam hingga yang tak berseragam kemudian suap menyuap pun telah lumrah bagi masyarakat kita untuk memperlancar urusan nya,bagi si pemberi mungkin hal-hal seperti itu dianggap sebagai upah atau "uang jajan" atas kelancaran urusannya..

-Toleransi kesewenang-wenangan

toleransi yang juga sangat banyak kita jumpai pada bangsa ini,di negeri ini telah banyak kita jumpai kekerasan yang mengatas namakan agama dimana kebanyakan kaum minoritas selalu dianggap salah oleh kaum mayoritas sehingga terjadilah konflik,kebrutalan dan pengrusakan terhadap rumah ibadah,selain itu juga toleransi kesewenangan-wenangan ini juga terjadi terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkedok dan mengatas namakan kepentingan rakyat.

Kemudian banyak lagi toleransi yang "salah kaprah" di negeri kita ini,wajar jika merunut kekutipan diatas yang mengatakan bahwa "ikhtiar perubahan itu tidak akan pernah selesai" karna memang budaya toleransi kita telah banyak dimanfaatkan dan di salah artikan pada konteks penerapan nya dalam berbangsa dan bernegara.sehingga cukup menghambat untuk melakukan perubahan itu.

Yang kita butuhkan sekarang adlah suatu ketegasan dalam segala aspek oleh pemerintah,dan pembentukan masyarakat berkarakter.

dapat kita ambil contoh dengan berita yang ada sekarang bagaimana "ketegasan ahok terhadap pedagang kaki lima tanah abang" disitu juga kita lihat bagaimana banyak pro-kontra terhadap kebijakan tersebut,ahok yang sebenarnya memperjuangkan suatu penegakkan konstitusi malah di cerca oleh pihak-pihak tertentu dengan "embel-embel" memperjuangkan pedagang kaki lima,yang sebenarnya pedagang kaki lima itu sendiri pun mau bekerjasama karena menyadari kebijakan itu untuk kemaslahatan bersama.

karena memang di negeri ini orang yang tegas dan berkarakter selalu dianggap batu sandungan.

marilah berhenti mengatakan toleransi kepada hal-hal yang tidak pantas untuk di tolerir.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun