Mohon tunggu...
Hengki Mau
Hengki Mau Mohon Tunggu... Teknisi - Membaca Manusia Sebagai Kisah

Pemburu Berita, Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masa Sulitmu sudah Usai

17 Maret 2023   14:05 Diperbarui: 17 Maret 2023   14:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Para pembaca yang Budiman kalimat " Masa Sulitmu Sudah Usai " merupakan suatu rangkaian kata yang sangat meneguhkan dan memberi kekuatan bagi kita semua yang mungkin pernah mengalami masa-masa sulit dalam menjalani kehidupan itu.

Para pembaca yang baik ketika dalam diam,merefleksikan kalimat yang diucapkan oleh Pater Vikjen, " Masa Sulitmu Sudah Usai " saya kembali mengingat akan masa lalu yang penuh dengan tantangan dan cobaan. kala itu hari - hariku penuh dengan berbagai persoalan dan sangat menyakitkan bila di ungkapkan namun ada baiknya bila saya mengulasnya secara singkat untuk dapat diketahui oleh para pembaca bahwa untuk keluar dari suatu keterpurukan kita harus menyelam dan mengalaminya agar kalimat " masa sulitmu sudah usai dapat di genapi.

" Kami dalam keluarga ada 7 bersaudara namun kakak kedua berpulang Kembali kepangkuan Ilahi, bersama ayah dan ibu kami ada 8 orang, pekerjaan orang tua ayah Petani ladang, dan ibu sebagai Ibu rumah tangga. Dalam kesederhanaan dan penuh kasih sayang kami di bimbing dan di besarkan oleh kedua orang tua kami, masa kecil kami berenam berjalan seperti biasa ada canda ada tawa ria bersama kedua orang tua kami.

Banyak orang di sekitar kami tidak pernah tahu bahwa kami mengalami kesusahan oleh karena kedua orang tua kami tidak perna menampakan kesusahan kami kepada orang lain. Dalam kesusahan kami tetap bersama, ada beberapa orang tetangga yang selalu menganggap kami paling miskin diantara saudara yang lain, tanpa mereka sadari keberhasilan mereka itu juga berkat bantuan dari kedua orang tua kami.

Para pembaca yang budiman diatas merupakan sebuah ringkasan akan masa lalu yang mungkin bukan saja kami, namun di antara para pembaca juga mengalaminya. Dan yang menjadi kekuatan bagi kami dalam menjalani panggilan hidup adalah " apapun yang ada kami tetap bersyukur oleh karena kami tahu Tuhan tidak akan menguji kita melebihi kemampuan kita ".

Para pembaca yang Budiman dengan berjalannya waktu dalam proses pertumbuhan di sertai dengan adanya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi seseorang dapat berubah karena sudah mengerti dan memahami arti sebuah perjuangan dalam menjalani kehidupan itu dan untuk keluar dari keterpurukan itu kita harus menerima diri apa adanya dan berjalan mengikuti perputaran waktu.

Para pembaca yang baik setelah merefleksikan ungkapan kalimat " Masa Sulitmu Sudah Usai" yang di sampaikan oleh Pater Vikjen Keuskupan Atambua, Pater Vinsensius Wun,SVD. semua yang terjadi dalam diri kita ternyata ada waktunya tersendiri, ada waktu di mana kita mengalami kesusahan yang tiada bandingnya, ada waktu di mana kita mengalami suatu kebahagiaan yang membuat kita lupa diri bahwa waktu ini akan terus berputar, ada waktu untuk kita bangkit dari keterpurukan maka genaplah apa yang disampaikan oleh Pater Vikjen " Masa Sulitmu Sudah Usai ".

Terimakasih Pater Vinsensius Wun, SVD atas hadia terindah di saat ulang tahunku yang berkenaan dengan kegiatan penanaman anakan pohon yang digagas oleh para Suster SSpS Provinsi Timor (Indonesia) dan para Suster SSpS Timor Leste yang berkolaborasi dengan JPIC SVD Timor ( Indonesia) -JPIC SVD Timor Leste dan Pemerintah Kabupaten Belu Dalam Aksi penanaman 1.200 anakan pohon disepanjang Pantai Motaain Indonesia - Timor Leste. sebua ungkapan kalimat yang sangat menguatkan yakni " MASA SULITMU SUDAH USAI ".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun