Mohon tunggu...
Hengki Kurniawan
Hengki Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 akidah dan filsafat Islam UIN IMAM BONJOL PADANG

Hidup dan matiku hanya kepada Allah tuhan semesta alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Kehidupan

4 Mei 2024   18:26 Diperbarui: 4 Mei 2024   18:28 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini yang sering terjadi kepada saya, mungkin teman-teman juga pernah mengalaminya.

Nama : Hengki Kurniawan 

Nim     : 2315010016

Yaitu ketika kita pergi ke suatu tempat, tapi kayaknya sudah pernah kita ke tempat itu padahal itu baru pertama kalinya.

Namanya Dejavu

       Dejavu alias "dj vu" berasal dari bahasa Prancis yang berarti "sudah pernah melihat". Sebutan ini pertama kali dicetuskan oleh mile Boirac, seorang filosofis dan ilmuwan asal Prancis pada tahun 1876. Banyak filosofis dan ilmuwan lain yang mencoba menjelaskan mengapa dejavu bisa terjadi. Menurut Sigmund Freud, terjadinya dejavu berhubungan dengan keinginan yang terpendam. Sementara menurut Carl Jung, dejavu berhubungan dengan alam bawah sadar kita.

Menurut peneliti Dejavu karena temporal lobe seizure.

Penyebab temporal lobe seizure alias kejang lobus temporal terkadang tidak diketahui. Namun trauma pada otak, infeksi, stroke, tumor otak, hingga faktor genetik dapat menyebabkan temporal lobe seizure.

Saya kurang sepakat dengan peneliti yang menyebutkan bahwa disebabkan oleh trauma pada otak, stroke, dan lainnya, karena tidak semua orang mempunyai masalah seperti itu, tapi pasti semua orang merasakan Dejavu ini.

Untuk itu mari kita tarik dari segi islami,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun