Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat Capres Hanya Pertunjukan dengan Gimik Semata?

7 Januari 2024   11:54 Diperbarui: 7 Januari 2024   12:12 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Debat Capres dan Cawapres yang dengan waktu yang terbatas tentu akan menyulitkan dalam penyampaian gagasan ataupun klarifikasi atas kritik. Terlebih secara umum kita tahu bahwa tugas dan tanggung jawab capres dan cawapres terkait urusan negara dan pemerintahan bukanlah hal sederhana. 

Mengatur kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah untuk menjalan progam-progam, berhubungan dengan MPR dan Mahkamah konstitusi sebagai fungsi legislasi dan pengawasan. Belum lagi dituntut adil dalam mengakomodir kepentingan rakyat yang terdiri dari berbagai kelompok dan golongan.

Ujungnya, debat Capres dan Cawapres seolah ditampilkan sebagai pertunjukan dengan Gimik. Tidak jarang justru kekurangan-kekurangan dari Capres dan Cawapres yang seolah menonjol dibandingkan daripada adu gagasan yang selanjutnya tersebar melalui sosial media mendorong opini masyarakat.

Waktu terbatas dalam debat Capres dan Cawapres tentu bukanlah masalah, karena dengan waktu yang singkat kita justru mampu melihat orisionalitas karakternya. Karakter ini terlihat dari cara bagaimana gagasan di sampaikan dan juga bagaimana cara mengklarifikasi suatu gagasan. 

Hal yang perlu kita cermati dari debat Capres dan Cawapres adalah bagaimana kebijaksanaan mereka bisa tampilkan. Ketika hanya kepintaran saja tentu itu bisa dipelajari, tetapi kebijaksanaan ini adalah karakter orisinil yang akan melahirkan kebijakan yang mampu mengakomodir kepentingan semua kelompok dan golongan sehingga seluruh elemen negara bergerak bersama mencapai tujuan salah satunya kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Untuk mengetahui kebijaksanaan Capres dan Cawapres akan diantaranya dapat terlihat dari bagaimana mereka saling bertukar pandangan untuk memperkuat gagasan masing-masing. Idealnya yang diadukan adalah gagasan bernegara, adanya kecenderungan untuk menyudutkan lawannya sebagai pribadi adalah indikasi kurangnya kebijaksanaan.

Selain itu, dapat dilihat dari kesesuaian antara topik dan tanggapan yang disampaikan. Orang yang bijak akan memiliki fokus sehingga tanggapan yang disampaikan sesuai yang diminta dan tidak melebar. 

Dan ketika memiliki keterbatasan informasi dan tidak dapat memberikan tanggapan lebih baik untuk diperjelas dulu, supaya tidak melebar. Ini juga menunjukan adanya tanggung jawab sebagai pribadi, bahwa kedepannya ketika menjadi kepala negara dan pemerintah, sebagai tindakan yang diambil ini tidak menyangkut pribadi, jadi harus dilakukan dengan kehati-hatian dan cermat.

Untuk debat capres ketiga dari total lima debat yang diselenggarakan sampai hari pemilihan, bagi saya masih sangat awal untuk menentukan pilihan. Namun, sudah di garis bawahi bahwa kunci pilihan adalah tingkat kebijaksanaan dari capres dan cawapres.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun