Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial

Siap Gunakan Layanan Pembiayaan, Harus Siap Tanggung Jawab Ya!

1 September 2020   00:13 Diperbarui: 1 September 2020   00:08 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ragam kebutuhan (sumber: pixabay.com)

Kebutuhan kita saat ini kian beragam. Hal tersebut merupakan pengaruh dari penerapan teknologi dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal kontras akan terlihat jika kita flash back tentang tiga kebutuhan pokok (pangan, sandang dan papan) yang dirasa sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan saat ini. 

Tidak jarang akibat dari kebutuhan yang kian beragam kita kesulitan dalam penentuan prioritas salah satunya karena keterbatasan kemampuan keuangan kita saat ini. Tentu hal tersebut akan menghambat aktivitas ataupun bahkan perkembangan kita sebagai contoh laptop atau gadget saat ini merupakan kebutuhan pokok bagi siswa dengan diberlakukan sistem pendidikan daring. Bisa dibayangkan jika itu tidak terpenuhi, maka bagi pelajar atau mahasiswa tersebut akan kehilangan akses pendidikan. 

Namun, terhadap keterbatasan kemampuan keuangan  ada solusi yang coba dihadirkan. Solusi dihadirkan oleh perusahaan penyedia jasa pembiayaan bisa bank ataupun lembaga non bank. Pada dasarnya mekanisme dalam pembiayaan adalah sama dimana terjadi proses menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Berdasarkan mekanisme tersebut, maka keterbatasan kemampuan keuangan bisa diatasi.

Layanan pembiayaan terutama yang berbentuk kartu kredit telah saya gunakan setiap kali saya memerlukan kebutuhan-kebutuhan. Layanan tersebutu terbukti membantu saya karena saya dapat membeli berbagai kebutuhan meskipun pada saat itu secara finansial saya belum mampu. Hal tersebut harus saya lakukan karena saya membutuhkan manfaat disaat itu. Di dalam kondisi tersebut jika saya memaksa untuk menabung terlebih dahulu, maka saya akan mengalami beberapa kerugian, diantaranya: rugi waktu karena kita harus menunggu untuk dapat mendapatkan manfaat dan juga rugi karena kemrosotan nilai tukar uang atau dikenal inflasi.

Saya akui bahwa layanan pembiayaan yang disediakan oleh perbankan ataupun lembaga non bank sangat membantu saya. Atas layanan tersebut saya bisa memperoleh manfaat dari terpenuhi kebutuhan di waktu yang tepat serta saya tidak rugi karena merosotnya nilai tukar. Meskipun tidak jarang saya dikenakan bunga, akan tetapi hal tersebut tidaklah menjadi masalah. Hal tersebut karena bunga yang diberikan telah saya perhitungkan dengan nilai manfaat yang saya peroleh.

Oh iya, dari pengalaman saya dalam penggunaan layanan pembiayaan dari perbankan ataupun lembaga non bank karena kemudahannya tidak jarang saya tergoda untuk membeli berbagai kebutuhan berlebihan. Saya selalu berhati-hati agar dalam setiap layanan pembiayaan yang saya gunakan sesuai dengan kemampuan pembayaran saya di masa mendatang. Hal tersebut, agar saya tidak kesulitan untuk membayarnya. Selain itu, saya juga tidak ingin merugikan dari pihak bank atau lembaga non bank ataupun nasabah/ investor yang telah menanmkan modalnya dengan harapan memperoleh keuntungan dari layanan pembiayaan yang saya peroleh. Saya berkomitmen untuk bertanggungjawab atas tindakan dan manfaat yang sudah saya peroleh.

Saya juga menyadari bahwa roda pasti berputar, mungkin saat ini saya menjadi pengguna layanan pembiayaan, akan tetapi kedepan saya mungkin bisa menjadi nasabah/ investor sebagai pihak yang menempatkan dana untuk dikelola bank atau lembaga keuangan non bank. Tentu ajakan dari Bank Indonesia untuk kita agar peduli dan bertanggungjawab terhadap penggunaan layanan dari lembaga keuangan adalah hal yang harus dicermati dan menjadi perhatian karena itu untuk kepentingan kita bersama untuk kepentingan perekonomian Indonesia.

Istilah dari bahasa latin "In Harmonia Progressio" yang diartikan sebagai tumbuh berkembang di dalam kebersamaan adalah hal yang harus dihadirkan.  Dan saya turut berkomitmen untuk mewujudkan hal tersebut, tentu kawan-kawan lain juga tidak boleh kalah dari saya juga. Salam sejahtera!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun