Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Para Penantang Maut yang Rindu Kampung Halaman

27 Mei 2017   09:54 Diperbarui: 27 Mei 2017   10:08 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. kompasiana (edit)/ ilustrasi mudik gratis progam kementerian perhubungan

Info - Kemacetan merupakan kondisi lalu-lintas yang tidak dapat dihindarkan dari tradisi mudik Hari Raya Idul Fitri. Berbeda dengan kondisi pada hari biasa, kemacetan pada Hari Raya Idul Fitri tidak terjadi di pusat perkantoran ataupun perdagangan, akan tetapi terjadi di sepanjang jalur lalu-lintas mudik. Sebagai contoh, kondisi lalu-lintas di Jakarta yang terkenal dengan kemacetan berubah menjadi lengang pada waktu sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri.

Kemacetan yang terjadi setiap pelaksanaan mudik Hari Raya Idul Fitri, tidak pernah menyurutkan pemudik untuk tetap kembali ke kampung halaman. Beragam moda transportasi dipakai untuk ke kampung halaman, mulai dari transportasi udara, laut, dan darat. Namun, ketersedian transportasi umum masih memiliki keterbatasan dari segi adanya batasan kuota serta harga yang tidak terjangkau oleh semua kalangan. Atas kondisi tersebut, akhirnya pilihan mudik jatuh dengan menggunakan transportasi kendaraan pribadi, karena memang terbukti lebih murah dan fleksibel dalam perjalanan.

Namun, mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi bukan tanpa resiko. Kecelakaan lalu-lintas merupakan resiko yang paling sering menimpa pemudik dengan kendaraan pribadi. Salah satu faktornya adalah rendahnya ketaatan pada rambu lalu-lintas. Selain itu, pemudik memiliki keterbatasan pengalaman serta stamina melalui jalan tersebut karena pada umumnya pemudik kembali ke kampung halaman satu tahun sekali ditambah dengan kemacetan akan semakin menguras stamina dan emosi yang kemudian menjadi faktor penyebab kecelakaan.

Diantara pilihan moda transportasi mudik, sepeda motor menjadi moda transportasi dengan resiko tertinggi, terkhusus apabila jarak ke kampung halaman relatif jauh. Mengapa, sepeda motor rentan dengan resiko kecelakaan lalu-lintas? Berikut adalah sedikit ulasan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan tingginya resiko kecelakaan lalu-lintas dengan sepeda motor.

1. Standar Keamanan Sepeda Motor Rendah (Minim Alat Pengamanan dan Keselamatan)

Peralatan keamanan dan keselamatan bagi pengendara sepeda motor terbatas yang dipakai oleh pengemudi, seperti: Helm, Jaket, Kaos Tangan, Sepatu. Peralatan keamananan dan keselamatan bagi pengendara sepeda motor tidak dapat menghindarkan dari terjadinya benturan langsung yang dapat berakibat fatal. Keamanan dan keselamatan pengemudi hanya terletak dari kehati-hatian pengendara Sepeda Motor. Selain itu, resiko dapat dikurangi dengan tidak melakukan pelanggaran lalu-lintas, mengingat ukuran sepeda motor yang relatif tidak sebesar kendaraan roda 4, sepeda motor menjadi rentan akan resiko kecelakaan beruntun sehingga didalam berlalu-lintas harus mentaati tata-tertib lalu lintas.

2. Keseimbangan Sepeda Motor Disebabkan Gaya Giroskop

Secara sederhana, pada kecepatan 0 sepeda motor tidak dapat berdiri tegak sehingga kaki pengendara harus menapak untuk membuat sepeda motor tetap tegak. Kemudian, ketika kecepatan bertambah, sepeda motor dapat berdiri tegak sehingga pengendara tidak perlu lagi menapak. Hal itulah yang dinamanan gaya Giroskop. Lalu-lintas di jalan seringkali tidak bisa diduga terjadinya kemacetan ataupun kondisisi yang lengan ataupun apabila ada pengendara atau pengemudi lain yang menghentikan kendaraan mendadak tentu gaya Geriskop akan hilang karena kecepatan kembali 0, hal tersebut meningkatkan resiko kecelakaan lalu-lintas ditambah apabila pengendara sepeda motor tidak siap atau sedang dalam kondisi kelelahan.

3. Pengedara Sepeda Motor Rentan Terhadap Resiko Paparan serta Perubahan Cuaca

Iklim tropis di Indonesia berimplikasi pada kemungkinan terjadinya perubahan cuaca yang cepat, baik antara panas terik ataupun hujan ataupun angin kencang. Pengendara sepeda motor dalam hal ini sangat rentan, karena memang tidak ada pelindung secara langsung dari paparan atau perubahan cuaca. Pelindung dari paparan dan perubahan cuaca pada pengendara sepeda motor sifatnya hanya mengurangi dampak, seperti: jas hujan pelindung dari cuaca hujan ataupun jaket pelindung dari paparan angin. Keduanya, tidak hanya mengurangi dampak saja sehingga pengendara sepeda motor masih tetap beresiko terkena dampak, seperti: turunnnya kondisi kesehatan ataupun kehilangan keseimbangan yang berakibat terjatuhnya sepeda motor pada kondisi paparan angin kencang.

2. Keseimbangan Sepeda Motor Disebabkan Gaya Giroskop

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun