Mengenal Nilai Moral dari Kejuaran Moto GP!

Muda - Moto GP ajang kejuaran motor tingkat dunia masih memiliki magnet yang kuat untuk para penggemarnya. Daya tarik moto gp terletak dari karisma para pembalap atau rider. Karisma tersebut terbentuk melalui sebuah latihan yang panjang. Selain itu, secara kepribadian masing-masing rider memiliki keunikan dalam menyikapi hal yang terjadi dalam kejuaran ini. 

Mengenanl rider Moto GP, salah satunya adalah Valentino Rossi rider monster yamaha ini merupakan salah satu rider yang paling kharismatik. Hal tersebut tidak lain dikarenakan pengalaman menjadi rider beserta rentetan prestasi gemilang menjadi 7 kali juara dunia kelas Moto Gp, serta 2 kali juara dunia kelas Moto2 dan Moto3. Ditambah usia Valentiono Rossi yang tergolong tidak muda (38 Tahun), dibanding rider lain yang rata-rata berusia 20 tahun s/d 25 tahun. Meskipun, secara usia telah jauh berbeda. Namun, soal pencapaian dalam ajang Moto Gp 2017 tidak menunjukan penurunan peforma terbukti dengan menduduki peringkat pertama (Ke-1) klasmen sementara moto Gp dengan 4 race yang telah berjalanan, di Qatar, Argentia, Amerika, dan Spanyol. Nilai Moral yang dapat diambil dari Valentio Rossi adalah bahwa usia tidak menjadi batas kita untuk berprestasi, karena kunci dari pencapaian prestasi adalah passion serta pembelajaran secara terus menerus. Valention Rossi mengakui bahwa dirinya merasa senang menjadi pembalap dan dia selalu merasa termotivasi dengan kehadiran rider muda yang menjadi alasan untuk terus belajar dan berkembang.

Rider selanjutnya adalah Maverick Vinales, berbeda denan Valention Rossi Maverick Vinales merupakan pembalap muda (21 Tahun) dan termasuk pembalap baru di kejuaran Moto GP. Hal menarik dari Maverick Vinales adalah prestasinya untuk naik podium 1 secara berturut-turut dari Qatar sampai Argentina mengalahkan rider-rider senior. Nilai moral yang dapat diambil dari Maverick Vinales adalah sesuai julukannya "Top Gun", ia hanya berfikir bagaimana untuk menjadi yang tercepat seluruh energi dan emosi benar-benar dicurahkan untuk balapan. Disini Maverick Vinales menunjukan sebuah totalitas dalam balapan.

Rider selanjutnya adalah Marq Marquez sosok baby alien dengan sederet prestasim yaitu juara dunia Moto GP 3 kali di usia yang relatif muda (23 tahun). Marq Marquezlah pembalap yang digadang-gadang akan bersinar di masa mendatang, seperti halnya Valentino Rossi. Hal yang menjadi dasar anggapan bahwa Marq Marquez akan bersinar di masa mendatang adalah karakteristiknya yang selalu menantang limit. Marq Marquez sebagai rider selalu mengambil resiko agar dirinya dapat melampau batasan-batasan. Nilai moral tersebutlah yang dapat dicontoh dari Marq Marquez bahwa selagi masih memiliki kesempatan jangan hanya berada pada lintasan yang aman, tetapi harus terus menembus batasan dalam hal ini adalah waktu yang semakin pendek dalam 1 lap balapan karena percaya atau tidak orang lain juga berfikir demikian.

3 (tiga) sosok tersebut sedikit dari rider Moto Gp yang akan merebutkan predikat juara dunia 2017. Hingga race ke 4 selisih pencapaian poin sebagai dasar pemberian predikat gelar juara dunia masih sangat tipis menunjukan iklim yang sangat kompetitif. Perlu diketahui bahwa tantangan dari menjadi juara dunia adalah konsistensi bukan kemenangan yang diperoleh dari setiap race. Konsistensi inilah yang menjadi nilai moral yang disajikan dalam ajang kejuaran Moto Gp. Disini tidak hanya kehebatan dari rider, akan tetapi keterlibatan sebuah tim baik manajer ataupun enginer yang terus berupaya meningkatkan peforma motor sesuai kebutuhan rider. Dan, jangan lupa nanti malam 21 Mei 2017 pukul 19.00 saksikan live race Moto Gp Jerez di Spanyol. 

Untuk informasi lebih lanjut dapat diakses di situs official moto Gp. klik