Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesehatan dan Pendidikan Wujudkan Kebahagian Hakiki

3 Agustus 2016   09:22 Diperbarui: 3 Agustus 2016   09:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. UNNES - Wisudawan 2016

Humaniora - Kesejahteraan, Kesehatan, dan Pendidikan merupakan kebutuhan sebagai pilar dari pembangunan kualitas kehidupan (Indeks Pembangunan Manusia) sebagaimana diuraikan dalam teori-teori ilmu ekonomi. Pilar-pilar tersebut menjamin berjalannya sistem yang berkesinambungan yang dalam perwujudannya secara bertahap. Pada tahap pertama, pemenuhan kebutuhan pokok akan menggambarkan tingkat kesejahteraan. Tahap kedua, kapasitas mental dan fisik menggambarkan tingkat kesehatan. Tahap ketiga, pendidikan menjadi kunci untuk menjaga kesinambungan sistem kehidupan serta melakukan peningkatan baik melalui penemuan, inovasi, ataupun kreatifitas.

Pilar-pilar tersebut saat ini telah berkembang semakin kompleks mengikuti perkembangan populasi ataupun kualitas kehidupa manusia.  Salah satu wujud pengembangannya berupa ditemukannya suatu sistem penanggungan atau yang dikenal dengan "Asuransi." Dimana, seseorang dapat mengalihkan resiko kepada pihak lain dengan berdasarkan suatu perjanjian yang diatur khusus. Sistem asuransi memungkinkan pilar-pilar pembangunan diwujudkan secara bersinergi dan berkesinambungan berbeda dengan era sebelum ditemukan dan diperkenalkan asuransi dimana untuk dapat memenuhi kebutuhan kesehatan dan pendidikan seseorang harus mencapai suatu tingkat kesejahteraan tertentu, seperti yang terjadi di Indonesia pada masa kolonial Hindia-Belanda dimana ada golongngan darah biru dan pribumi, dimana yang bisa menikmati layanan kesehatan dan pendidikan hanya golongan darah biru.

Saat ini, setiap orang memilki kesempatan untuk memenuhi kebutuhan akan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan. Ditambah dengan adanya negara yang memberikan perlindungan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar. Di Indonesia telah dikenal BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan dasar dalam pemenuhan kebutuhan pokok, selanjutnya dibidang Kesehatan sebagai amanat dari Undang-Undang Jaminan Nasional untuk memberikan perlindungan dasar telah dibentuk BPJS Kesehatan. Selanjutnya dibidang pendidikan pemerintah secara langsung telah meluncurkan Progam Pendidikan 9 Tahun yang diwujukan dengan mekanisme penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Namun, jika hanya berdasarkan asuransi dasar yang diselenggarakan negara belum dikatakan cukup dikarenakan dunia telah memasuki era globalisasi dengan persaingan yang semakin ketat antar negara negara, antara negara dengan individu dengan negara, atau antar individu dari negara berbeda. Perlu diketahui bahwa tahapan pencapaian kualitas kehidupan yang dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia antar negara didunia berbeda-beda sehingga hampir dapat dipastikan bahwa negara dengan Indeks Pembangunan Manusia tinggi memiliki potensi untuk unggul.

Dampak sederhana yang dirasakan adalah derasnya impor produk teknologi, dimana menempatkan Indonesia sebagai negara penikmat tanpa bisa memproduksi. Hal ini jika terus berkepanjangan akan menempatkan bangsa kita bangsa pekerja. Otomatis hal tersebut berimbas dalam produksi manfaat ekonomi/ pendapatan yang terlihat dari tingkat pendapatan perkapita yang rendah.

Saat ini, Indonesia masih ditopang dengan kekayaan Sumber Daya Alam. Namun,  mayoritas dari sumber daya alam tersebut tidak dapat diperbaharui ditambah sistem pengelolaan yang cenderung merusak belum menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan. Tingginya angka kemiskinan di negeri ini bukan tidak mungkin akan meningkat, jika pola perilaku tersebut tidak diperbaiki,

Indonesia bukanlah bangsa kalah, negeri ini memiliki sejarah emas, diantaranya keberhasilan Patih Gajah Mada mempersatukan nusantara pada era kerjaan nusantara. Kegigihan Soekarno-Hatta dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kecerdasarn Soeharto & Habibie dalam peningkatan akselerasi pembangunan nasional di era pasca kemerdekaan. Kontribusi besar bagi bangsa Indonesia tersebut merupakan wujud Kekuatan Anak Bangsa.

Kekuatan Anak Bangsa menjadi hal yang dirindukan dari setiap babak negeri ini. Dan saat ini dimana negeri ini masuk dalam era perdagangan bebas antar negara sebagai bagian dari globalisasi. Namun, tingkat pendapatan yang digambarkan dengan tingkat kebutuhan hidup layak yang masih rendah dibanding negara maju yang terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia. Hal ini berimplikasi pada peluang yang semakin kecil bagi negeri ni untuk unggul di era perdagangan bebas.

Namun, hal jaman belumlah berakhir, seperti kemenangan yang selalu diawali perjuangan. Saat ini, hal yang perlu dilakukan adalah mengembangkan Kekuatan Anak Bangsa dengan berinvestasi untuk pendidikan dan kesehatan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa ketidakpastian merupakan cirikhas dari era globalisasi, fluktuasi tajam bisa terjadi sehingga kekayaan saat bukanlah jaminan kekayaan hari esok. Untuk itu sebagai orang bijak, haruslah mulai memikirkan alternatif cara untuk tetap mejamin hak pendidikan dan kesehatan untuk anak-anak kita terkhusus.

Asuransi menjadi solusinya, suatu sistem pertanggungan yang dikembangkan berdasarkan mekanisme tanggung renteng antar anggota merupakan sistem ideal yang sesuai dengan prinsip negeri ini, yaitu: gotong royong. Tidak ada resiko dalam asuransi, karena setiap resiko dari kita dialihkan ke orang yang memiliki kapasitas lebih dari kita saat ini. Dan sebaliknya ketika kita memiliki kapasitas lebih kita menjadi penanggung resiko dari orang lain. 

Dan asuransi yang telah berkembang lama dan terbukti memberikan manfaat bagi negeri ini adalah AJB BUMIPTERA. Saat Ini AJB BUMIPUTERA hadir dengan wajah baru pasca perombakan Direksi dan Komisaris. Tentu yang diharapkan adalah peningkatan kinerja. Kepercayaan adalah hal yang diegang oleh AJB BUMIPUTERA, meskipun dalam beberapa tahun belakangan sempat mengalami kemrosotan. Namun, dengan didukung sumber daya manusia unggul, kini akan hadir kembali mewujudkan kemenganan bagi negeri ini di era globalisasi dengan Kekuatan Anak Bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun