Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gula! Jangankan Swasembada, Harga Turunpun Mustahil?

27 Juli 2016   17:11 Diperbarui: 2 Agustus 2016   07:58 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fiskal.co.id / Industri Gula Nasional

Model yang ingin saya sampaikan adalah model manajemen dimana kepemilikan aset pertanian tetap terpisah antara petani dan Pabrik Gula, akan tetapi dari segi manajemen menjadi satu dari segi arus kas, dan segala hal yang berkaitan dengan operasional, termasuk pembagian keuntungan. Namun, melihat kondisi rendahnya tingkat kesadaran hukum diperlukan hadirnya sebuah institusi hukum yang adil dan bersih yang mampu menjamin distribusi hasil berupa keuntungan dari penggabungan manajemen ini yang dibagi secara prposional sesuai besarnya modal dan resiko. Kebijakan pemerintah dalam hal pemberian bantuan terhadap petani yang berbadan hukum setidaknya merupakan angin segar dimulainya era baru sebagaimana digambarkan dalam tulisan ini. Seperti yang dituangkan dalam PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 82/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELOMPOKTANI DAN GABUNGAN KELOMPOKTANI

Kesadaran hukum inilah yang belum ada selama ini, seringkali tindakan-tindakan merugikan korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) masih terjadi. Disatu sisi petani tidak percaya dengan Pabrik Gula, dan Pabrik Gula juga tidak percaya pada petani karena masih adanya oknum yang ingin untung sendiri. Oknum itulah yang harus diberantas dari sekarang, untuk mewujudkan Swasembada Gula Nasional yang berimplikasi pada turunya harga gula nasional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun