[caption caption="dok. henggar/ Batik Gemawang"][/caption]
Wisata - Perpaduan antara pendidikan dan wisata atau yang dikenal dengan eduwisata merupakan konsep wisata yang menarik untuk dipilih menjadi destinasi wisata keluarga. Eduwisata tidak hanya memberikan manfaat relaksasi pikiran akan tetapi juga memberikan tambahan pengetahuan dan ketrampilan tertentu. Salah satunya adalah eduwisata Batik Gemawang yang berlokasi di desa Gemawang, kec. Jambu, kab. Semarang. Tidak sulit untuk menemukan lokasi dari Batik Gemawang karena berada di Jalan Raya Semarang - Magelang Km. 55 tepat disamping Banaran Coffe 9.
Unik adalah satu kata yang mewakili jika belajar membuat batik (membatik) di Gemawang. Dikatakan unik dikarenakan pewarna yang digunakan adalah pewarna alami yang diperoleh dari sari-sari alam. Rozi salah satu pengelola Batik Gemawang menuturkan "Batik Gemawang kami itu unik, karena pewarna kami peroleh dari sari-sari alam di sekitar desa Gemawang". Pewarna alami menjadikan batik Gemawang ramah lingkungan sekaligus aman untuk kesehatan. Batik yang dihasilkanpun tidak kalah kualitasnya dengan dari batik yang dihasilkan dari pewarna konvensional (kimia).
[caption caption="dok. henggar/ Sampel Produk Batik Gemawang (Pesanan UNNES)"]
Berkunjung ke eduwisata Batik Gemawang merupakan pengalaman menarik dan dijamin tidak rugi. Tidak hanya membeli atau menyaksikan pembuatan batik, akan tetapi wisatawan dapat praktik langsung membuat batik dari awal sampai finishing. Dan berikut adalah gambaran singkat tahapan-tahapan membuat batik Gemawang:
1. Menyiapkan Media Membatik dan Menggambar Sketsa Motif
Media batik berupa kain putih pada tahap awal digambar sketsa motif sebagai dasar kreasi serta pemilihan warna-warna.
[caption caption="dok. henggar/ menyiapkan media batik berupa kain putih"]
Sketsa motif yang dituang dalam media membatik adalah gambaran dari cipta, karsa, dan karya atau ekpresi seni dari seniman batik. Sketsa motif dapat berupa ekpresi seni terinspirasi alam, seperti: batik candi gedong songo, batik konservasi ataupun dari monumen bersejarah, seperti: batik museum kereta api ambarawa dan batik palagan.Â
2. Pewarnaan Batik
Setelah sketsa motif selesai dilanjutkan dengan proses pewarnaan. Disinilah sisi uniknya dikarenakan menggunakan pewarna alami. Pengunjung dalam mewarnai batik akan didampingi para ibu-ibu yang dengan sabar memberikan bimbingan sehingga warna-warna yang telah diimajinasikan sejak pembuatan sketsa motif dan dapat terealisasikan dalam media batik secara utuh.
[caption caption="dok. henggar/ proses pewarnaan batik Gemawang pengunjung berinteraksi langsung dengan pengrajin batik"]
3. Finishing Batik
Batik yang telah diwarnai dengan menggunakan pewarna alami lalu diangin-anginkan terlebih dahulu untuk selanjutnya dicuci serta dijemur.
[caption caption="dok. henggar/ batik diangin-anginkan"]
[caption caption="dok. henggar/ finishing:Â batik dicuci untuk menghilangkan malam sebagai bahan tambahan untuk melekatkan warna pada media batik"]
[caption caption="dok. henggar/ batik dijemur setelah proses pencucian untuk siap digunakan"]
Â
Demikian sedikit gambaran dari proses membatik di Eduwisata Gemawang. Batik sebagai warisan budaya haruslah kita kenalkan kepada generasi penerus kita dan alangkah baiknya untuk mengajak anak-anak dan keluarga untuk berkunjung ke destinasi wisata dengan konsep eduwisata yang sekaligus mengenalkan budaya bangsa serta kearifan lokal dari seluruh wilayah di nusantara. Jangan lupa mampir ya. Info lebih lanjut tentang batik Gemawang ada disini (Klik).
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H