Mohon tunggu...
Suhendi Aja
Suhendi Aja Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Poltek SCI

Pengusaha Muda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

7 Tips Jitu Artikel Ilmiah Tembus Jurnal Scopus

25 Juni 2024   13:28 Diperbarui: 25 Juni 2024   13:52 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia akademik, publikasi di jurnal Scopus bagaikan mahkota yang didambakan para peneliti. Indeksasi Scopus menjadi tolok ukur prestise dan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, menembus gerbang Scopus bukanlah hal yang mudah. Diperlukan ketekunan, strategi, dan pemahaman mendalam terhadap standar publikasi yang tinggi.

7 Tips Jitu Artikel Ilmiah Tembus Jurnal Scopus

Bagi Anda yang ingin artikel ilmiahnya berjaya di jurnal Scopus, simak 7 tips jitu berikut:

1. Pahami Cakupan dan Target Jurnal Scopus

Langkah awal yang krusial adalah memahami cakupan dan target audiens jurnal Scopus yang Anda tuju. Pelajari fokus penelitian jurnal, metodologi yang digunakan, dan gaya penulisan yang disukai. Pastikan topik artikel Anda relevan dengan bidang jurnal dan memiliki kontribusi orisinal pada ilmu pengetahuan.

2. Kuasai Tata Cara Penulisan Ilmiah yang Baik dan Benar

Menulis artikel ilmiah yang berkualitas membutuhkan penguasaan tata cara penulisan ilmiah yang baik dan benar. Pahami struktur dan format artikel yang sesuai dengan standar jurnal Scopus. Gunakan bahasa yang lugas, baku, dan sesuai dengan kaidah ilmiah. Pastikan artikel Anda bebas dari plagiarisme dan kesalahan tata bahasa.

3. Perkuat Keaslian dan Kontribusi Penelitian Anda

Artikel yang berhasil menembus Scopus adalah artikel yang memiliki keaslian dan kontribusi penelitian yang kuat. Pastikan penelitian Anda memiliki pertanyaan penelitian yang jelas, metodologi yang tepat, dan hasil yang signifikan. Temukan celah penelitian yang belum dieksplorasi dan tawarkan solusi atau perspektif baru dalam bidang Anda.

4. Manfaatkan Kekuatan Literatur yang Relevan

Landaskan argumen dan temuan Anda dengan literatur yang relevan dan terkini. Gunakan sumber terpercaya seperti jurnal ilmiah ternama, buku akademik, dan laporan penelitian resmi. Hindari penggunaan sumber yang tidak kredibel seperti blog pribadi atau media sosial.

5. Perhatikan Format dan Gaya Penulisan yang Diinginkan

Setiap jurnal Scopus memiliki format dan gaya penulisan yang berbeda. Pelajari dengan cermat panduan penulisan yang disediakan oleh jurnal dan ikuti aturannya dengan seksama. Perhatikan hal-hal seperti struktur artikel, format tabel dan gambar, serta gaya pengutipan.

6. Mintalah Bantuan Proofreader atau Editor Profesional

Kesalahan tata bahasa dan ejaan dapat menjadi batu sandungan dalam proses review artikel. Pertimbangkan untuk meminta bantuan proofreader atau editor profesional untuk memastikan artikel Anda bebas dari kesalahan dan sesuai dengan standar jurnal.

7. Bersabar dan Terus Berusaha

Proses review artikel di jurnal Scopus bisa memakan waktu lama, bahkan beberapa bulan. Tetaplah sabar dan teruslah berusaha. Jika artikel Anda ditolak, pelajari komentar reviewer dan lakukan revisi yang diperlukan. Jangan mudah menyerah dan teruslah berkarya untuk mencapai tujuan Anda.

Kisaran Biaya Publikasi Jurnal Scopus

Mengutip dari al-makkipublisher. Secara umum, biaya publikasi jurnal Scopus berkisar antara Rp 3.000.000 hingga Rp 75.000.000 per artikel. Berikut beberapa contoh:

Jurnal Q1: Nature (Rp 75.000.000), Science (Rp 60.000.000), Cell (Rp 37.500.000)

Jurnal Q2: Safety MDPI (Rp 3.000.000 - Rp 15.000.000)

Jurnal Q3: International Journal of Conservation Science (IJCS) (Rp 3.500.000)

Jurnal Open Access: PLOS One (Rp 20.250.000)

Penutup

Menembus jurnal Scopus bukanlah hal yang mustahil. Dengan ketekunan, strategi yang tepat, dan pemahaman yang mendalam terhadap standar publikasi, Anda dapat mengantarkan karya ilmiah Anda menuju puncak prestasi akademik. Ingatlah bahwa kunci utama adalah kualitas penelitian, keaslian kontribusi, dan kesabaran dalam proses publikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun