Dilansir dari Publikasi Indonesia, DOI (Digital Object Identifier) adalah pengenal unik untuk objek digital, seperti artikel jurnal, buku, laporan, dan data penelitian. DOI digunakan untuk memberikan identifikasi permanen yang dapat diakses melalui internet. Setiap DOI terdiri dari serangkaian karakter alfanumerik yang unik untuk setiap dokumen. Misalnya, DOI dari sebuah artikel jurnal mungkin terlihat seperti ini: `10.1000/xyz123`.
 Fungsi DOI Jurnal
1. Identifikasi Permanen
  - DOI memberikan pengenal permanen untuk artikel jurnal dan dokumen digital lainnya, memastikan bahwa meskipun lokasi web artikel berubah, DOI tetap memberikan akses ke dokumen tersebut. Hal ini mengatasi masalah broken links atau URL yang tidak lagi aktif.
2. Kemudahan Akses
  - Dengan menggunakan DOI, peneliti dapat dengan mudah mengakses artikel jurnal melalui sistem resolusi DOI yang menyediakan URL langsung ke dokumen yang diidentifikasi. Ini mempercepat proses pencarian dan pengambilan literatur ilmiah.
3. Sitasi yang Konsisten
  - DOI digunakan dalam referensi dan sitasi untuk memberikan rujukan yang konsisten dan akurat. Menggunakan DOI dalam sitasi memastikan bahwa referensi tetap valid dan dapat dilacak kembali ke sumber asli.
4. Pengelolaan Hak Cipta dan Lisensi
  - DOI juga digunakan untuk mengelola hak cipta dan lisensi digital. Ini membantu penerbit dan penulis mengontrol distribusi dan penggunaan dokumen digital mereka.
5. Pelacakan Dampak Penelitian
  - Dengan mengidentifikasi dokumen secara unik, DOI memungkinkan pelacakan sitasi dan penggunaan artikel oleh peneliti lain. Ini membantu dalam mengukur dampak dan jangkauan dari penelitian yang dipublikasikan.
6.Integrasi dengan Database dan Sistem Indeksasi
  - Banyak basis data ilmiah dan sistem indeksasi, seperti Scopus dan Web of Science, menggunakan DOI untuk mengintegrasikan dan menghubungkan artikel secara efisien. Ini mempermudah pencarian lintas database dan memastikan artikel ditemukan dan diakses dengan cepat.
Kesimpulan