Mohon tunggu...
Hendy Prima
Hendy Prima Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rasis Kembali Terjadi di Kanjuruhan, di Bulan Puasa Pula

29 Agustus 2010   07:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:37 2878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sebenarnya apa yang kalian pahami tentang pengertian rasis? dalam olahraga khususnya Sepakbola Rasis merupakan musuh bersama yang harus di perangi oleh semua pihak, karena rasis dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian antar satu kelompok dengan kelompok lain, banyak yang berpendapat bahwa rasis adalah suatu penghinaan adat, turunan dan bisa jadi menjurus ke Agama jika tidak segera di hentikan. [caption id="attachment_242868" align="alignleft" width="250" caption="Sesama Indonesia semestinya bersatu"][/caption]

Rasis dalam garis besar adalah ejekan yang di lontarkan dari pihak yang merasa lebih sempurna (mayoritas) ke pihak yang minoritas, kasusnya seperti ada pemain yang berkulit hitam maka kelompok yang mayoritas secara tidak langsung melakukan hinaan dan makian kepada pemain berkulit hitam, sebenarnya apa pentingya melakukan rasisme seperti itu? toh mereka juga sama dengan kita, mereka manusia dan ciptaan Tuhan, tidak hanya itu, kulit hitam pun bisa mengolok pemain kulit putih yang minoritas seperti di afrika, bisa saja pemain berparas tampan dan putih bersih dari eropa menjadi bahan olokan saat ia tiba di Afrika, karena ia menjadi Minoritas disana.

Hal ini menjadi sebuah kebiasaan yang terjadi dalam dunia sepakbola, karena alasan itulah FIFA (badan tertinggi) sepakbola Dunia menegaskan dan memberikan maklumat agar memerangi rasis, (SAY NO TO RACISM) adalah slogan yang selalu di bawa sebelum pertandingan di mulai.

Tindakan rasis tidak hanya di lakukan antar pemain di lapangan, karena tidak bisa menahan emosi(mungkin karena kalah body) maka rasis bisa saja terjadi, Rasis juga di lakukan oleh Supporter ke arah pemain dan ke pendukung lain yang berada dalam satu stadion yang sama, tapi di Indonesia rasis tidak membahas warna kulit, melainkan melakukan umpatan-umpatan kotor ke arah lawan.

Hal ini sempat terjadi pada laga perdana Inter Island Cup di Stadion Kanjuruhan pada Jumat, 27 Agustus 2010 saat Arema Indonesia menjamu PSM Makasssar, kelompok Supporter yang pernah mendapat predikat supporter terbaik justru melakukan tindakan tidak terpuji, seperti kata-kata Jancok yang di layangkan kepada team PSM , “Ayo-ayo Arema sore ini kita harus menang kemudian di lanjutkan PSM Jancok di bunuh saja” kata Jancok adalah bentuk makian yang sering di lontarkan Arek-arek Jawa Timur kepada pihak lain karena merasa terganggu dan pecahnya emosi jiwa, apakah ini bisa di benarkan? terdapat pro dan kontra di sini, sering kali mereka mengatakan.. ahh itu wajar.. untuk menurunkan mental lawan, tapi cobalah di maknai lain, bagaimana jika kalian sendiri (Oknum Aremania) yang di katakan Jancok oleh pemain PSM dari tengah lapangan kepada kalian? apakah akan diam dan ah itu biasa.. kecil kemungkinan Aremania bisa menerima, yang ada adalah balasan dan lemparan botol minuman ke arah pemain tersebut.

Tidak hanya cukup disitu saja, sepanjang pertandingan Aremania terus -terusan menyuarakan kata-kata JANCOK kepada rival sesama jawa timur yakni kelompok Bonek “BONEK JANCOK DI BUNUH SAJA” secara kasat mata Bonek sudah tentunya tidak ada di stadion Kanjuruhan, karena bukan Persebaya yang bermain, tapi sudah pastinya Bonek ada yang menyaksikan pertandingan tersebut dari layar kaca dan apa yang terjadi, ini akan menimbulkan kebencian yang semakin parah dari Bonek kepada Aremania dan masyarakat Indonesia pada umumnya akan semakin penasaran apa itu arti JANCOK, setelah tau ternyata JANCOK adalah kata-kata kotor yang tidak sepatutnya di dengar terlebih pertandingan bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan.

Tak hanya Bonek, kelompok supporter asal Bandung “VIKING” juga tak luput dari kata-kata rasis, kurang lebih yel-yel yang dinyanyikan seperti ini “BONEK JANCOK, VIKING ANJING” wow… sungguh semua orang pasti tidak bisa menerima jika disamakan dengan Binatang. marilah kedepan kita sama-sama saling intropeksi diri, persaingan perlu, rivalitas bisa saja terjadi karena gengsi, tapi alangkah bijaknya jika kita sesama manusia bersaing untuk menjadi yang terbaik, kreatif boleh tapi jangan kelewat batas, semoga rekan-rekan Bonek dan Viking bisa lebih kreatif lagi dalam membalas paduan suara dari Aremania, tulisan ini tidak bermaksud menyinggung salah satu pihak, tapi hanya untuk meluruskan apa itu rasis yang sebenarnya, Cintai team u dengan tidak bernyanyi rasis dan jaga martabat dirimu dengan menghormati yang lain, terlebih bila pihak yang dimaki tidak ada di tempat, apa jadinya jika sampai satu stadion? hiburan akan menjadi perang saudara. Salam Damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun