Mohon tunggu...
Hendy Kusmarian
Hendy Kusmarian Mohon Tunggu... Administrasi - pemandu medan perang bisnis

http://terobosan.biz.id/pemandu-perang-bisnis/

Selanjutnya

Tutup

Money

Ini Bukti Sukses Bisnis Itu Ternyata Bukan Soal Kerja Cerdas Apalagi Kerja Keras

31 Agustus 2015   15:19 Diperbarui: 31 Agustus 2015   15:19 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang keliru percaya bahwa bisnis itu hanya akal sehat, bahwa jika kita bekerja keras dan "paham" (memiliki tingkat akal sehat yang tinggi), kita akan sukses dalam bisnis. Tapi angka-angka tidak mendukung ini.

Tidak peduli statistik siapa yang Anda lihat, mereka rata-rata mengatakan bahwa 80% bisnis tutup dalam lima tahun pertama dan dari 20% bisnis yang tersisa, 80%-nya akan tutup dalam lima tahun berikutnya. Ini menyisakan hanya 4% dari semua bisnis yang masih hidup, yang berarti 96% akan tutup.

Mari kita juga tidak melupakan bisnis-bisnis mujur yang bertahan dalam bisnis, sebagian besar dari mereka akan tidak lebih daripada pekerjaan yang dimuliakan bagi para pemiliknya.

Sulit percaya? Ada hal-hal yang tidak Anda ketahui tentang bisnis yang harus Anda ketahui agar menang. Satu pertanyaan saja untuk anda..

Lihatlah sukses Google. Menurut Anda, seandainya Anda memiliki teknologi untuk mesin pencari Google, yang Larry dan Sergey miliki, apakah Anda akan telah menumbuhkan Google menjadi suksesnya seperti saat ini?

Jika saya terdengar pesimistis, mohon maaf. Yang saya katakan di sini bukan bermaksud menakut-nakuti Anda, tetapi hanya untuk membuat Anda melihat bahwa dibutuhkan akal sehat yang tidak lazim untuk menang dalam bisnis.

Jika saat ini upaya-upaya Anda untuk mengembangkan bisnis Anda telah dilakukan dengan kebingungan, kecemasan, apati, frustrasi, hasil-hasil marjinal atau banyak awal yang salah, apa yang saya tunjukkan di sini akan membantu Anda sampai ke masalah inti.

Saya sarankan Anda mencetak gambar di atas dan melekatkannya dekat meja Anda karena ia akan membantu Anda memecahkan tantangan-tantangan pembangunan bisnis Anda tepat di intinya saat berikutnya tantangan-tantangan itu muncul.

Grafik ini membantu Anda memahami apa yang terjadi ketika mana pun dari elemen-elemen kritis yang dibutuhkan untuk membangun bisnis Anda hilang. Ia mungkin bukan ada-semua-atau-tidak-ada-semua, tapi ini titik yang bagus untuk memulai. Untuk mengurangi kemungkinan Anda bingung, saya akan bahas grafis sangat penting ini baris demi baris.

Ketika Anda membaca baris satu Anda bisa melihat bahwa ketika Anda memiliki setiap elemen kritisnya termasuk suatu visi, sebuah bisnis yang berbasis pada kekuatan-kekuatan Anda, dalam suatu bidang yang Anda cintai, dengan sumber-sumber daya untuk melaksanakan pekerjaannya, dengan mitra-mitra aliansi untuk diajak tumbuh bersama, dan taktik-taktik ampuh untuk menciptakan keuntungan, yang semua tertuang dalam suatu rencana aksi langkah-demi-langkah, Anda memiliki kemungkinan tertinggi untuk SUKSES!

Selanjutnya baris dua. Di sini kita memiliki semuanya kecuali VISI. Ketika bisnis Anda tidak memiliki suatu visi tidak ada cara mudah untuk memutuskan apakah setiap keputusan penting yang harus Anda buat sedang membawa Anda lebih dekat ke atau lebih jauh dari tujuan akhir Anda. Anda memerlukan suatu tujuan akhir yang jelas, dan itulah hakikat suatu visi. Itu sebabnya memiliki suatu visi tentang seperti apa Anda ingin bisnis Anda terlihat (ketika begitulah persis Anda inginkan bisnis Anda satu atau dua tahun dari sekarang) adalah sangat penting. Setelah itu jelas, jauh lebih mudah untuk bekerja mundur untuk menemukan persisnya apa yang harus Anda lakukan untuk menghilangkan semua kebingungan. Konsep sederhana, tapi ini sangat jarang dijalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun