Mohon tunggu...
Hendy Prastyawan
Hendy Prastyawan Mohon Tunggu... Penegak Hukum - NIM 55521120029 Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M. Si. Ak. Kelas T-401

Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak Jurusan Magister Akuntansi Mata Kuliah Manajemen Perpajakan Kelas T - 401

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Aplikasi 12 Pemikiran Kantian dalam Memahami Klien pada Proses Audit

30 Mei 2023   10:10 Diperbarui: 30 Mei 2023   10:22 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen penulis

Auditor memiliki tanggung jawab moral untuk mengambil keputusan audit yang akurat dan obyektif. Auditor harus mempertimbangkan implikasi moral dari keputusan yang diambil dan memastikan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip etika yang benar. Tanggung jawab moral ini mengharuskan auditor untuk bertindak dengan integritas dan kejujuran.

  1. Jaga Kerahasiaan Informasi Klien

Auditor harus menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh klien. Auditor harus menghormati privasi klien dan menjaga kerahasiaan data dan informasi yang diperoleh selama proses audit. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dengan klien dan menjaga integritas profesional.

  1. Hindari Konflik Kepentingan

Auditor harus menghindari konflik kepentingan yang dapat memengaruhi objektivitas dan independensi audit. Auditor harus secara jujur mengidentifikasi dan mengelola potensi konflik kepentingan dengan transparansi dan integritas. Pemikiran Kantian mengajarkan auditor untuk bertindak sesuai dengan prinsip moral universal daripada kepentingan pribadi atau pihak lain.

Contoh Kasus :

Seorang auditor bertanggung jawab untuk mengaudit perusahaan di mana saudaranya bekerja sebagai manajer. Auditor yang menerapkan pemikiran Kantian akan menyadari potensi konflik kepentingan dalam situasi ini. Auditor akan menghindari konflik tersebut dengan mempertahankan independensinya dan memberikan penilaian objektif yang tidak dipengaruhi oleh hubungan pribadi. Auditor akan melaporkan konflik kepentingan tersebut kepada pihak yang berwenang dan meminta penggantian dengan auditor yang tidak memiliki konflik kepentingan.

  1. Berkomunikasi dengan Jujur dan Transparan

Auditor harus berkomunikasi dengan jujur dan transparan dengan klien. Auditor harus menyampaikan temuan audit dengan jelas dan akurat serta memberikan informasi yang relevan kepada klien secara transparan. Komunikasi yang jujur dan transparan membangun kepercayaan dengan klien dan mendukung integritas proses audit.

Contoh Kasus :

Komunikasi Jujur dan Transparan Seorang auditor menemukan kesalahan yang signifikan dalam laporan keuangan klien yang dapat menyebabkan dampak yang merugikan bagi pemegang saham dan pihak terkait. Auditor yang menerapkan pemikiran Kantian akan mengutamakan komunikasi yang jujur dan transparan. Auditor akan segera melaporkan temuan tersebut kepada manajemen klien dengan menyampaikan informasi yang akurat dan lengkap. Auditor juga akan memberikan rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan memastikan bahwa klien memahami implikasi dari temuan audit tersebut.

  1. Mengutamakan Kesejahteraan Klien

Auditor harus mengutamakan kesejahteraan klien dalam melakukan tugas audit. Auditor harus mempertimbangkan dampak keputusan dan tindakan audit terhadap klien serta memastikan bahwa hasil audit akan membantu klien dalam mengoptimalkan keberhasilan bisnis mereka.

  1. Hindari Manipulasi dan Penipuan

Auditor harus menghindari manipulasi dan penipuan dalam proses audit. Auditor harus bertindak dengan integritas dan tidak memanipulasi atau menyembunyikan informasi untuk tujuan pribadi atau keuntungan klien. Prinsip-prinsip Kantian mengingatkan auditor untuk bertindak sesuai dengan prinsip etika universal dan menjaga kejujuran dalam pelaksanaan tugas audit.

  1. Gunakan Penalaran Moral dalam Audit

Auditor harus menggunakan penalaran moral dan etika dalam menghadapi situasi audit yang kompleks. Pemikiran Kantian mendorong auditor untuk mempertimbangkan implikasi moral dari keputusan yang diambil, melibatkan nalar dan penalaran yang rasional dalam memastikan bahwa tindakan dan keputusan audit sesuai dengan prinsip-prinsip etika universal.

  1. Lakukan Audit dengan Independensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun