Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Melihat Relevansi Pengejaran Karir dari Tokoh Anime "Sasuke"

6 Desember 2019   13:54 Diperbarui: 9 Desember 2019   06:00 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sasuke, Sakura, Naruto and Kakashi sensei | wallpaperaccess.com/naruto-team-7

Siapa yang tidak tahu serial manga atau anime Naruto? Jika tidak pernah baca manganya atau menonton animenya, minimal pasti pernah mendengar kata Naruto. 

Naruto adalah salah satu manga/anime Jepang yang sangat terkenal, seperti halnya Dragon Ball, Sinchan, Doraemon, Detective Conan dan sebagainya. 

Anime Naruto ini terbilang cukup berat untuk ditonton oleh anak-anak, karena di dalamnya terkandung filsafat yang sangat dalam tentang kehidupan. Butuh kedewasaan untuk mengerti alur sekaligus makna yang terkandung dari tiap-tiap sesi anime ini. 

Kisah kepahlawanan, pengorbanan, kesetiaan, pertemanan/persahabatan dan sebagainya, juga adegan-adegan mengharukan selalu disuguhkan kepada penonton. Bagi penggemar anime, tontonan ini tidak kalah dari drakor (drama korea). Setujukah para anime lovers?

Sasuke, Sakura, Naruto and Kakashi sensei | wallpaperaccess.com/naruto-team-7
Sasuke, Sakura, Naruto and Kakashi sensei | wallpaperaccess.com/naruto-team-7
Secara singkat, Naruto adalah nama seorang ninja dari desa Konoha sekaligus aktor utama dalam manga/anime Naruto. Dia yang pada akhirnya berhasil mempersatukan lima desa yang telah lama terlibat perang. 

Banyak korban, banyak penderitaan, perang tidak akan menguntungkan pihak manapun selain menimbulkan kebencian dan balas dendam turun temurun. 

Itulah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis manga/anime Naruto, Masashi Kishimoto. Hidup damai, penuh cinta dan saling mengasihi jauh lebih baik bagi kita sebagai umat manusia.

Salah satu cuplikan dalam manga/anime Naruto adalah perginya Sasuke dari desa Konoha. Siapakah Sasuke? 

Dia adalah ninja dari klan Uchiha, klan terkutuk yang terkenal sangat kuat dan menjadi ancaman bagi desa Konoha sendiri karena akan mengkudeta pemerintah desa dan mengadakan revolusi. Sasuke merupakan rekan Naruto di tim 7 bersama Sakura.

Kepergian Sasuke dari desa Konoha tidak lain adalah untuk mencari kekuatan, kekuatan yang mana dia perlukan untuk membunuh sang kakak kandungnya, Itachi Uchiha yang telah menghabisi seluruh klan Uchiha termasuk ayah dan ibunya. Itachi membunuhi satu persatu klan Ucicha dan melarikan diri sebagai buronan desa. 

Kejadian itu pun menimbulkan kebencian yang sangat mendalam dari Sasuke kepada Itachi, dari yang semula sayang menjadi benci dan berbuah pengejaran balas dendam. Setelah peristiwa itu, hidup Sasuke berubah, dingin, suka menyendiri, hidupnya hanyalah didedikasikan untuk membunuh sang kakak.

Melompat ke episode 136, pada akhirnya diceritakan bahwa Sasuke berhasil membunuh sang kakak atau lebih tepatnya sang kakak yang mengalah kepada sang adik. Apakah cerita selesai sampai di situ? Tidak, karena Sasuke baru menyadari kebenaran sesungguhnya di balik apa yang dilakukan oleh kakaknya, dia menyesal telah membenci kakaknya dan kembali dia dikuasai oleh rasa kebencian akan keadaan dunia shinobi. Sasuke ingin sebuah revolusi di mana dia sendiri yang akan mewujudkan kedamaian.

Dalam anime Naruto, adegan mengharukan selalu muncul dan penulis sangat merekomendasikan anime ini untuk ditonton karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Apalagi kita di Indonesia dengan keanekaragamannya yang sangat limpah, sehingga gesekan itu rentan terjadi. Perlu ada kisah-kisah heroik tentang pengorbanan, tentang persahabatan, tentang perdamaian dari yang semula adalah berperang, dendam, pengkhianatan, dan balas dendam.

Masih tentang Sasuke, waktu itu Sasuke masih kecil. Ketika di akademi, dia selalu saja iri dengan Naruto, karena dia merasakan bahwa Naruto itu lebih kuat darinya. 

Naruto tidak dapat ditebak, penuh kejutan, dan dalam setiap pertempuran selalu saja ada hal yang tidak diduga-duga terjadi (ya sejenis mukjizat lah) walau Naruto itu sebenarnya tidak berbakat seperti dirinya dalam hal kepintaran dan bertarung. Naruto tidak cerdas, orangnya nekat dan konyol.

Di sisi lain Naruto juga memandang bahwa Sasuke adalah rival yang tidak pernah bisa dia kalahkan. Sasuke begitu berbakat, pintar dan selalu menarik perhatian para gadis. Gayanya selalu serius, tidak seperti dirinya yang konyol tadi. 

Naruto berusaha keras untuk mendapatkan pengakuan dari Sasuke. Sasuke dalam banyak hal selalu dapat melakukannya sendiri dan hasilnya sangat memuaskan, sedangkan Naruto tidak, dia butuh teman dan dukungan, walau ternyata seperti yang di atas tadi, Naruto selalu tidak terduga!

Bila disimpulkan, Sasuke merasa dirinya masih kalah dari Naruto sehingga ia berusaha untuk mencari kekuatan dan melampaui Naruto, sedangkan Naruto berusaha keras berlatih untuk dapat mengejar Sasuke yang ada di depannya atau mencari pengakuan dari Sasuke.

Apakah ada di antara kita yang mengalami hal serupa seperti di atas? Kita merasa iri kepada seseorang karena kelebihannya, namun terzata orang yang terhadapnya kita iri itu juga iri kepada kita di dalam hatinya karena kelebihan kita---dengan objek yang sama.

Karena merasa kalah tadi atau tidak ingin kalah dari Naruto, Sasuke pun memutuskan untuk pergi mencari Orochimaru (seseorang yang diyakininya dapat memberikannya kekuatan untuk membalas dendam).

Adegan kepergian Sasuke pun sangat mengharukan. Dia seorang bocah yang telah kehilangan segalanya dan kini harus memilih jalan hidupnya. 

Pergi dari desa atau tidak, pergi berarti memutuskan semua ikatan yang ada, tidak berarti tetap memiliki ikatan itu namun tujuannya untuk balas dendam pasti tidak akan terwujud.

Sasuke berkata "Aku tidak akan bertambah kuat bila tetap berada di desa ini, apalagi dengan berteman dengan orang-orang desa Konoha!" Sasuke yakin dirinya tidak akan mampu untuk balas dendam bila terus menerus di desa. Apa yang dapat diberikan desa untuknya selain status quo?

Satu tim dengan Naruto dan Sakura membuat Sasuke memiliki ikatan, ada jalinan relasi di antara mereka, namun bagi Sasuke sendiri, ikatan telah menjadi suatu beban baginya untuk mencapai tujuannya. Satu-satunya cara adalah memutuskan ikatan itu, sehingga dia bisa melangkah tanpa beban.

Kita dalam hidup ini juga kadang-kadang diperhadapkan dalam kondisi di mana kita harus pergi. Kita harus pergi karena alasan tempat di mana kita berpijak saat ini tidak mampu membuat kita untuk berkembang (bertambah kuat).

Kita tinggal di kampung halaman kita, merasa nyaman dengan segala suasana dan pergaulannya. Kita terjebak dengan rasa nyaman, rutinitas, tidak melihat dunia luar karena memang keadaan tidak menstimulus kita untuk berkarya, kreatif, inovatif, persaingan juga tidak ada sehingga tidak ada tantangan yang mendorong untuk maju. Begitu-begitu saja.

Seperti kisah Konghucu, setelah ayahnya wafat dia selalu menghabiskan waktunya bermain dengan teman-teman di kampungnya (Konghucu lahir di perkampungan). Mencari ikan, main ke hutan, manjat pohon, dan sebagainya. Hal ini tidaklah baik menurut pandangan ibunya. Melihat kondisi itu dan menimbang-nimbang, ibunya pun memutuskan untuk pindah ke kota. 

Kita tahu pada akhirnya Konghucu menjadi seorang filsuf yang terbesar di Cina hingga hari ini, ajaran moralnya sangat dalam dan bila dijadikan kebudayaan itu tinggi sekali. Apa yang terjadi bila keluarga ini tetap di kampung? Bila terus menerus bergaul dengan orang kampung lama-kelamaan akan menjadi "kampungan," sebaliknya kalau lama-lama di kota, maka akan menjadi "kekotaan." Penulis tidak bermaksud menghina.

Kebenaran ini tidak dapat kita sangkal. Kota penuh dengan sejuta kemungkinan, peradabannya lebih maju dari perkampungan, di sana ada pusat pendidikan, pusat seni dan budaya, pusat penelitian dan pengembangan iptek dan sebagainya. Semua tersedia di kota. 

Kita pun dapat melihatnya saat ini, coba bandingkan saja orang kota dengan orang kampung. Tentu ada plus minusnya, tapi pembaca akan memilih yang mana?

Kembali kepada masalah kepergian Sasuke, ketika kita memutuskan untuk bertambah kuat (pinjam istilah Sasuke), itu berarti kita harus siap untuk memutuskan semua ikatan yang ada pada kita, suka atau tidak suka.

Pendaftaran CPNS telah ditutup, jutaan orang melamar untuk menjadi abdi negara dan mereka telah menyatakan siap untuk ditempatkan mana pun juga. Artinya mereka harus siap memutuskan ikatan mereka, baik itu dengan ayah, ibu, saudara/i, kekasih, dan sebagainya.

Tentu tidak hanya CPNS, banyak hal di mana seseorang akan melangkah keluar dari zona nyamannya, misalnya:

(1) anak-anak dari kampung yang mau bersekolah di ibu kota kabupaten/kota;

(2) anak muda yang mau kuliah di luar kota, luar pulau atau negeri;

(3) fresh graduate yang mau bekerja dan sudah apply lamaran;

(4) mereka yang mau bekerja di luar negeri dan sudah apply visa;

(5) mereka yang mau buka usaha baru/ cabang di tempat lain;

(6) mereka yang telah menikah dan mau memulai hidup barunya di tempat lain; dan sebagainya.

Masing-masing kita berbeda, ada yang erat dengan ikatannya, ada juga yang tidak erat. Yang erat selalu merasa nyaman dengan sekelilingnya, keluarga menjadi tempat yang hangat, banyak canda gurau, saling membangun dan tempat di mana dia diterima. Sedangkan yang tidak erat, mungkin banyak alasan, umumnya di sana tidak hangat, banyak pertengkaran, banyak perkelahian, tiap hari ribut, cemburu, tidak harmonis.

Ikatan seperti apa yang kita miliki?

Tulisan ini dibuat untuk mereka yang memiliki ikatan yang kuat. Penulis sendiri memiliki ikatan yang erat dengan keluarga. Ikatan ini rasanya sangat spesial, mungkin mereka yang telah berkeluarga akan sangat paham.

Saat ini di rumah kami ada satu anak kecil yang sedang lucu-lucunya. Namun penulis diperhadapkan dan harus memilih, tetap di kampung halaman dengan kondisi yang begini-begini saja, atau keluar dengan sejuta kemungkinan namun harus memutus ikatan yang ada. 

Memutus ikatan berarti tidak akan bisa melihat si kecil tumbuh besar, meninggalkan orang tua yang sendirian, meninggalkan kerja yang lama, dan sebagainya.

Sasuke berkata "Apa yang kau tahu, ketika kau sudah sendirian sejak awal?" kalimat ini ditujukan kepada Naruto yang yatim piatu sejak masih bayi. 

Baginya Naruto tidak akan mengerti perasaannya yang berat hati untuk memutuskan ikatan itu. Mengejar tujuan dan memutus ikatan, atau tetap pada ikatan yang ada tapi tidak sampai pada tujuan.

Bagi sebagian orang mungkin ikatan hanyalah sesuatu yang konyol, tidak penting untuk diperjuangkan, sampai suatu ketika dia jatuh cinta, menikah, dan memiliki keluarga kecil yang terdiri dari orang tua dan anak. Di sana dia akan mendapatkan ikatan yang dirinya sendiri tidak sanggup untuk melepaskannya.

Sasuke hancur hatinya, namun cita-citanya lebih kuat dari pada ikatan yang dia miliki tergambar dengan perginya dia mencari Orochimaru. Adakah warga pembaca yang berani mengikuti jalan hidup Sasuke?

Karir perlu diperjuangkan. Kita butuh kekuatan untuk menjalani hidup ini dan tanpa pekerjaan, kita tidak memiliki harga diri. Pekerjaan yang baik atau karir yang baik, tidak hanya akan mengangkat harkat dan martabat kita, tapi juga keluarga dan tentunya kualitas hidup kita. Kita bisa berbuat lebih kepada sesama dan alam di kemudian hari. Bila harus memilih antara ikatan dan karir pekerjaan, banyak faktor yang menjadi pertimbangan, dan penulis pun tidak berani untuk menjawabnya secara gegabah.

Layakkah memperjuangkan karir? Sangat, apalagi masih muda, sehat, di situ masih banyak kesempatan. Kesempatan tidak datang dua kali, dan kesempatan untuk menikmati ikatan juga mungkin tidak akan ada yang kedua kali dan pilihan itu hanyalah kita yang tahu.

Sasuke memang memutuskan ikatan itu, namun pada akhirnya dia kembali ke desa Konoha setelah tujuan balas dendamnya tercapai (berkat Naruto yang telah menyadarkannya juga). Tidak selamanya Sasuke mencari kekuatan, masa-masa kita mencari kekuatan pun demikian, bukanlah tidak tanpa akhir. Pada suatu titik kita perlu berhenti. Kapan itu? Jawabannya hanya dapat ditemukan oleh masing-masing kita. Belajar puas dan mensyukuri.

Pada akhirnya, penulis mau mengucapkan selamat berjuang mencari kekuatan! Walau beban itu sangat berat, ingatlah itu hanya di awal. 

Suatu saat kita akan pulang. Tentunya harus pulang dengan kekuatan yang lebih hebat dari sebelumnya. Jangan khawatir berlebihan dengan orang rumah, karena Tuhan pasti akan menjaga, kita lakukan sekuat yang kita bisa, sisanya serahkan pada Yang Maha Kuasa. Ingat doa mereka ada bersama kita.

Tuhan memberkati kita semua para pengejar karir!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun