Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berhentilah Menyukai Lawan Jenis!

23 Juni 2016   23:25 Diperbarui: 8 Juli 2016   15:11 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salam sejahtera teman-teman kompasianer dimana pun berada. Mungkin judul yang diberikan oleh penulis akhirnya mengundang rasa penasaran kalian selaku pembaca. Akhirnya judul "Berhentilah Menyukai Lawan Jenis! Ini 2016" pun dipilih dan... "klik" 

Penulis merasa sangat terhormat dan ingin menyampaikan kepada teman-teman bahwa hanya butuh waktu kurang dari 5 (lima) menit untuk membaca tulisan ini dan teman-teman akan mengerti sepenuhnya mengapa tulisan ini dibuat.

Ada beberapa hal menyangkut judul di atas yang akan penulis bahas dengan ringkas, tajam, lugas dan tepat. Baiklah kita akan mulai sekarang.

 

Jangan Menjadi Bagian dari LGBT

Sebagai manusia bermoral teman-teman sudah pasti dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh termasuk mana yang salah dan mana yang benar.

Tidak hanya dapat membedakan tetapi sadar. Sadar adalah 'tahu dan mau' dalam artian menaati kodrat yang telah ditetapkan oleh Tuhan sang pencipta dunia beserta segala isinya ini.

Maka saya ingin beritahukan bahwa LGBT itu adalah penyakit. Penyakit dapat disebabkan dari mana saja, pertama dari diri sendiri (pola hidup yang tidak sehat meliputi makan, minum, istirahat, dsb), kedua dari bawaan/ keturunan (biasanya ini adalah penyakit dari orang tua yang diwariskan), ketiga dari teknologi/ fasilitas modern (ini yang disebut penyakit anti sosial karena kebanyakan penderitanya sibuk dengan dunianya sendiri), keempat dari lingkungan (pencemaran sangat mempengaruhi kehidupan misalnya pencemaran udara, tanah, air, radiasi dsb) dan kelima dari pergaulan hidup. Pergaulan hidup inilah penyebab penyakit LGBT (suka pada sesama jenis, binatang atau benda lain), pergaulan buruk sangat luar biasa merusak manusia, maka lahirlah teori lingkungan pergaulan mempengaruhi manusia.

LGBT bisa sembuh karena itu bukan gen melainkan penyakit. Cara sembuhnya tidak penulis uraikan disini karena pasti akan panjang lebar mengingat waktu kita tidak banyak. Intinya jangan nakal, jangan menjadi bagian dari LGBT, tembok pun diberi... dasar semplak. 

 

Jangan Memilih untuk Menjomblo

Penulis ingin menyampaikan bahwa sebenarnya hidup sendiri itu tidak baik, begitu juga hidup sebagai anggota LGBT lebih tidak baik lagi!

Bayangkan saja, seandainya teman-teman pergi ke undangan nikah. Bagaimana rasanya datang sendirian, lalu bersalaman dengan para penyambut tamu sendirian, mengambil makanan sendirian, kemudian pilih duduk di sudut ruangan sendirian, makan sendirian lalu pas pulangnya maju sendirian dan salaman sendirian. Kasihan amat...

Tidak menikah, tidur sendirian, sakit tidak ada yang merawat, tidak punya keturunan dan teman hidup dan tetek bengek nya sendirian, hampa kaka hampa... 

Sebagai mahluk sosial dan sebagai citra Tuhan yang adalah pengasih maka manusia hidup pasti mencari objek untuk dikasihi, disayangi, diperhatikan dan dicintai. Cinta harus terbalaskan agar tidak bertepuk sebelah tangan (gak bunyi). Kalau tidak terbalaskan pasti terasa sangat sakit karna tidak lengkap.

Intinya cuma harus ada '3B' supaya kamu tidak jomblo. Pertama banyak-banyak berdoa, kedua banyak-banyak bekerja serta berusaha dan ketiga banyak-banyak berkaca apabila 2B sebelumnya gagal. Ngerti?

 

Jangan Menyukai Laki-laki atau Perempuan Lawan Jenis

Bagian ini adalah yang utama yang mau penulis sampaikan. Hidup sudah terlalu sulit, maka jangan ditambah lagi dengan kesulitan yang tidak perlu. Jangan menjadi anggota LGBT adalah yang pertama penulis bahas, kemudian kedua adalah jangan memilih untuk menjomblo. Sadar kedua hal ini adalah merusak, maka yang ketiga tidak kalah penting adalah jangan menyukai lawan jenis!

Manusia dalam kehidupannya membutuhkan ketentraman dan kesejahteraan, tidak ingin ribut dan mempunyai musuh. Demikian dalam hidup berpacaran juga menginginkan ketentraman, keharmonisan dan kalau bisa bibit-bibit benci dan akar-akar kerusuhan itu dihilangkan/ dibasmi apalagi sampai pada tahap pernikahan.

Alasan tidak boleh menyukai lawan jenis dikarenakan banyak sekali jenis-jenis lain. Mengapa harus menyukai lawan jenis? Suka perkelahian? Suka keributan? Suka cek-cok? Mau bertinju? Ayolah sadar teman-teman. Satu musuh sudah terlalu banyak, sedangkan 1000 (seribu) kawan terlampau sedikit. Paham maksud penulis?

Yang benar adalah menyukai pasangan jenis. Ada pasangan mengapa harus menyukai lawan? masuk akal? Gembira amat dapat lawan... Gendeng.

 

Salam 3B

@hca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun