Mohon tunggu...
Hendy Aldian
Hendy Aldian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya menulis, yang ditulis adalah segala yang ada dan dapat dilihat dan didengar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ibu-ibu dalam Membangun Generasi Excellent di Kampung Sabron Sari

27 Juli 2022   22:41 Diperbarui: 27 Juli 2022   22:49 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan ke rumah RT 06 dalam rangka memperjelas arah 1 Muharram. Dokpri  

Tidak dapat dipungkiri bahwa wanita memiliki peranan penting dalam membangun generasi bangsa. Tidak bisa terbayangkan jikalau dalam suatu wilayah tidak ada wanita, maka kehidupan tidak akan seimbang. Contoh kecilnya dalam sebuah rumah tangga seorang ibu bisa menjadi ayah, sedangkan ayah tidak bisa menjadi ibu. 

Tanpa wanita suatu bangsa atau negara akan hancur, dikarenakan wanita dapat melahirkan generasi penerus bangsa. Wanita adalah lahan, baik buruknya lahan tersebut akan menentukan kemakmuran disekitarnya, sehingga nasip generasi penerus bangsa ada di tangannya para wanita. Ini bukan hanya suatu opini tetapi benar adanya.

Pernahkah mendengar kisahnya nabi Ibrahim AS yang memiliki ayah bernama Azar dan ibu bernama Amilah? Ayahnya adalah seorang pembuat patung berhala yang kemudian disembah, sedangkan ibunya adalah seorang yang baik dan masih teguh memegang ajaran nabi Allah Adam AS. 

Dengan ayah yang sesat dan ibu yang baik melahirkan anak yang sholih/baik yaitu nabi Ibrahim AS. Dibandingkan dengan kisahnya nabi Nuh AS yang memiliki seorang istri yang durhaka dan menentang suaminya, maka melahirkan seorang anak yang durhaka juga bernama Kan'an.

Diceritakan dalam Al Qur'an kisah nabi Nuh AS yang ketika banjir bandang menerjang kaumnya dan nabi Nuh berada di atas bahtera yang dibuatnya bersama orang yang beriman kepadanya. Ketika bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung-gunung, ketika itu ada anaknya Kan'an yang berusaha naik ke puncak gunung. 

Seketika nabi Nuh AS menyeru anaknya " Wahai anakku, naiklah ke bahtera bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir" kemudian Kan'an menjawab ayahnya dengan ungkapan "aku akan berlindung ke gunung yang dapat menyelamatkanku dari air" dan akhirnya Kan'an yang keras kepala tenggelang bersama gunung tersebut. Inilah salah satu bukti bahwa peranan ibu atau wanita dalam mendidik anak-anak sangat besar.

Kampung Sabron Sari salah satu kampung yang memperlihatkan peranan ibu-ibu dalam membangun generasi muda, sehingga muncul generasi yang memiliki semangat tinggi dalam berdedikasi. Penulis akui bahwa anak bangsa yang ada di tanah kampung Sabron Sari penuh dengan dinamika konflik internal yang bisasaja membuatnya putus sekolah atau mengaji. 

Tetapi yang penulis kagumi, ditengah realita dan keberagaman tetapi mereka tetap semangat dalam menempuh pendidikan. Ini tidak lepas dari peranan ibu-ibu mereka. Ibu-ibu di kampung Sabron Sari termasuk ibu-ibu yang excellent. Ditengah kurangnya penanaman agama, tetapi mereka tetap berusaha membuat majelis agama yang dinamakan majelis ta'lim perempuan.

Majelis ta'lim perempuan adalah majelis ta'lim yang sudah ada secara turun temurun di kampung Sabron Sari. Majelis ini adalah peninggalan dari nenek moyang mereka dari tahun ke tahun, begitulah yang disampaikan oleh ketua majelis ta'lim perempuan. 

Majelis ta'lim perempuan di kampung Sabron Sari awalnya hanya satu majelis yang menyatukan kampung Sabron Sari bagian pegunungan dengan yang di Kertosari. Akan tetapi seiring dengan perkembangannya zaman majelis ini terpecah menjadi dua majelis yaitu majelis atas yang dinamakan majelis Akhlakul Karimah dan majelis bawah yaitu majelis al Ma'arif.

Rutinitas pengajian untuk mejelis Akhlakul Karimah setiap hari sabtu dan untuk majelis al Ma'arif setiap hari selasa. Isi kegiatan di dalam majelis tersebut sama yaitu diawali dengan membaca surat yasin, tausiyah, dan  arisan. Tujuan majelis ta'lim ini adalah untuk mengukuhkan hubungan antara ibu-ibu yang ada di kampung dan rekonstruksi generasi kampung Sabron Sari. 

Keberadaan majelis ini membuat penulis merasa bahwa ibu-ibu yang ada di kampung Sabron Sari memiliki peranan penting dalam membangun generasi muda yang luar biasa. Penulis meyakini bahwa dari ibu-ibu yang laur biasa akan melahirkan anak-anak yang luar biasa. Sebagimana kisah fakta dari 2 kisah nabi di atas yang karna seorang ibu sangat menentukan masa depan generasi.

Penulis mengamati bahwa di tengah banyaknya perbedaan yang ada di kampung Sabron Sari baik dari agama, ras, dan budaya, ibu-ibu di kampung Sabron Sari masih bisa mempertahankan suatu budaya yang baik dan menjadi kado terindah untuk generasinya suatu saat nanti. Ini bukanlah perkara yang yang mudah, 

dikarenakan banyak contoh real dengan semakin berkembangnya zaman, banyak tradisi yang baik dihilangkan dan tergantikan dengan tradisi yang tidak baik.

Ibu-ibu di kampung Sabron Sari juga selalu mencari momen-momen tertentu untuk terus mempereat kerukunan antara mereka. Salah satu contohnya adalah acara Dasawisma.

 Acara Dasawisma sore tadi KKN Nusantara bersama ibu-ibu. Dokpri
 Acara Dasawisma sore tadi KKN Nusantara bersama ibu-ibu. Dokpri

Ya, namanya acara dasawisma yaitu perkumpulan ibu-ibu yang berisikan ngobrol santai dan arisan. Sebenarnya bukan di arisannya, tetapi lebih dari itu yaitu munculnya kerukunan diantara mereka. Ujar salah satu ibu" Acara ini sudah ada dari turun-temurun". 

Tidak lapuk dengan air, tidak keras dengan panas, tetapi ibu-ibu tetap bersatu walapun banyak perbedaan. Ibu-ibu yang ada di acara dasawisma ini bukan dari orang islam saja, akan tetapi juga dari agama Kristen. Kalau masjelis ta'lim hanya bisa menyatukan ibu-ibu yang beragama islam saja, maka acara dasawisma menyatukan ibu-ibu yang lintas agama. 

Penulis merasa bahwa perempuan di kampung Sabron Sari tidak fanatis, akan tetapi mereka perempuan cerdas bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. 

Penulis teringat sama pesan dari gurunya yaitu "orang cerdas adalah orang yang bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya" sehingga diakhir penulis mengungkapkan bahwa baiknya generasi muda ada pada baiknya ibu-ibu dalam mengaturnya dan peran ibu-ibu di kampung Sabron Sari sangat besar dalam membangun generasi excellent.

Akhir tulisan penulis menyatakan kemakmuran suatu daerah atau negeri dapat dilihat dari generasinya dan generasi muda dapat dilihat dari ibu-ibunya. Dapat simpulkan untuk bangun negeri, maka bangunlah ibu-ibu di dalamnya, IBU LUAR BIASA.

Sekilas dokumentasi KKN Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama di kampung Sabron Sari. 

Rapat evaluasi kelompok KKN Nusantara di Kampung Sabron Sari. Dokpri 
Rapat evaluasi kelompok KKN Nusantara di Kampung Sabron Sari. Dokpri 

Kunjungan ke rumah RT 06 dalam rangka memperjelas arah 1 Muharram. Dokpri  
Kunjungan ke rumah RT 06 dalam rangka memperjelas arah 1 Muharram. Dokpri  

 

Partisifasi mengajar di SMP 1 Atap. Dokpri  
Partisifasi mengajar di SMP 1 Atap. Dokpri  

 

 

 Kunjungan ke rumah ketua panitia acara 17 agustus. Dokpri  
 Kunjungan ke rumah ketua panitia acara 17 agustus. Dokpri  

 Diskusi santai dengan masyarakat. Dokpri  
 Diskusi santai dengan masyarakat. Dokpri  

Masih banyak lagi kegiatan dan pengalaman kami, untuk lebih jelasnya, silahkan kepo in KKN Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama di kampung Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. 

IG : https://instagram.com/kkn_sabronsari2022?igshid=YmMyMTA2M2Y=

FB : KKN SABRON SARI

TB : KKN Nusantara Kampung Sabron Sari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun